Aksi Tujuh Dalang Muda Banyumas, Wayang Kulit pun Jadi Sarana Edukasi dan Pengetahuan

- Kamis, 11 Agustus 2022 | 22:20 WIB
BERAKSI: Salah satu dalang perempuan beraksi pada pagelaran 7 Dalang Muda di Pendapa Yudhanegara, Kota Lama Banyumas, Kamis, 11 Agustus 2022. (SMBanyumas/Nugroho Pandhu Sukmono)
BERAKSI: Salah satu dalang perempuan beraksi pada pagelaran 7 Dalang Muda di Pendapa Yudhanegara, Kota Lama Banyumas, Kamis, 11 Agustus 2022. (SMBanyumas/Nugroho Pandhu Sukmono)

BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com - Tujuh dalang muda beraksi pada pagelaran wayang kulit tujuh dalang muda di Pendapa Yudhanegara, Kota Lama Banyumas, Kamis, 11 Agustus 2022.

Mereka adalah tiga dalang perempuan, Ni Afifah Mawarsari, Ni Nabila Nurul Amalia, Ni Hasna Imarotun Nahdliyah dan empat dalang laki-laki Ki Panji Laksono Ki Candra Widyasmoro, Ki Rusli Kuncoro dan Ki Asghad Darul Ulum.

Para penampil merupakan peserta dan juara lomba dalang cilik tingkat kabupaten yang digelar beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Info Wisata Purwokerto, Ke Museum Wayang Banyumas, Harga Tiket Masuk Cuma Rp 1.000

Sub Koordinator Kepurbakalaan dan Permuseuman Dinporabudpar Banyumas Arif Rachman mengemukakan, sesuai dengan misi dari Museum Wayang Banyumas, pagelaran wayang kulit ini digelar untuk mengenalkan wayang sebagai media pendidikan dan memasyarakatkan museum.

"Karena itu, kami juga memilih dalang muda yang tampil dalam pagelaran ini. Harapannya, dengan dipentaskan seperti ini, anak muda menjadi lebih tertarik karena dalangnya seusia dengan mereka," ujarnya. 

Adapun pada pementasan wayang kulit tersebut penonton menyaksikan dari dua sisi.

Baca Juga: Museum Wayang Didorong Menjadi Museum Daerah

Di bagian depan kelir, khusus untuk tamu undangan, sementara di bagian belakang para pelajar asyik menonton.

"Dulu, pagelaran wayang, penontonnya di belakang. Sesuai dengan arti wayang adalah bayangan," terang Rachman.

Sementara itu, Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, pihaknya mengapresiasi kehadiran tujuh dalang muda kali ini.

Baca Juga: Ini Pernyataan Lengkap Klarifikasi dan Minta Maaf Khalid Basalamah Atas Pernyataan 'Wayang Haram'

Seni pedalangan, kata dia, perlu dikenalkan sejak dini kepada generasi muda.

"Saya senang dengan acara seperti ini, nguri-uri budaya dan mengenalkan wayang kepada anak-anak. Saya juga ingin, ada pementasan wayang gagrak Banyumas dengan bahasa Banyumas," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Nugroho Pandhu Sukmono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Berikut ini Bunyi Tepuk Puasa atau Tepuk Saum

Rabu, 22 Maret 2023 | 18:59 WIB

Ini Alasan Produksi Film Butuh Manajemen yang Rapi

Senin, 20 Maret 2023 | 12:36 WIB

DKKB Lantik Pengurus Pakumas Korcam Kembaran

Senin, 20 Maret 2023 | 08:23 WIB
X