Desa Tayem Karangpucung Akan Jadi Tuan Rumah Perayaan Antologi Wasiat Botinglagi

- Kamis, 11 Agustus 2022 | 18:07 WIB
Eddy Pranata PNP, Dwita Utami dan Wanto Tirta (SM Banyumas/dok)
Eddy Pranata PNP, Dwita Utami dan Wanto Tirta (SM Banyumas/dok)

Cilacap, suaramerdeka-banyumas.com- Sejumlah penyair, seniman dan budayawan Banyumas Raya akan ramaikan perayaan antologi puisi Wasiat Botinglagi di Balai Desa Tayem, Karangpucung, Cilacap pada Minggu 21 Agustus 2022. 

Antologi Wasiat Botinglagi adalah kumpula puisi yang ditulis para  penyair Indonesia dari berbagai daerah.

Tiga penyair Banyumas Raya yang lolos kurasi Wasiat Botinglangi adalah Eddy Pranata PNP, Wanto Tirta dan Dwita Utami.

 Wasiat Botinglangi merupakan antologi puisi yang mengangkat budaya adiluhung Sulawesi Selatan diterbitkan Perpustakaan Komunitas Iqra (Takanitra) Barru, RBCD Parepare, YBUM Parepare dan Rumah Puisi Parepare. 

Baca Juga: Soal Kemungkinan Pemecatan Irjen Pol Ferdy Sambo, Tergantung Keputusan Inspektorat Khusus

Tri Astoto Kodarie yang juga salah satu kurator menjelaskan, bahwa tidak semudah yang dibayangkan untuk menulis puisi tematik.

Demikian pula dengan puisi bertema Budaya Sulawesi Selatan. Akan tetapi dengan wawasan keindonesiaan, para penyair telah berupaya dengan pandangan dan referensi budayanya telah melintasi batas-batas etnisnya sendiri. 

"Sejumlah 100 penyair dengan kary-karyanya telah berkontribusi untuk Budaya Sulawesi Selatan melalui puisi-puisinya.

Tentu saja ini merupakan sinyal positif bahwa etnis dan kultur di Indonesia bukanlah menjadi persoalan lagi, justru ingin saling memperkuat akar kebudayaan nasional yang adiluhung itu," ungkap Tri Astoto Kodari.

Baca Juga: Warga Berharap Infrastruktur Terdampak Longsor Segera Ditangani

Inisiator acara Dwita Utami, selain pembacaan dan bincang puisi juga akan digelar pertunjukan berbagai cabang seni tradisional.

Acara ini juga merupakan upaya pengenalan sastra/puisi ke tengah masyarakat pedesaan, yang selama ini jauh dan nyaris tidak tersentuh sastra. 

“Kegiatan ini juga salah satu upaya nyata pergerakan literasi di desa Tayem. Sebagai langkah awal memperkenalkan lebih dekat kepada masyarakat tentang gerakan literasi yang selama ini masih rendah.

Sambutan dan keterlibatan masyarakat sangat positif, baik dari kalangan anak-anak maupun orang dewasa, semua siap berpartisipasi,” ujar Dwita Utami, penyair yang juga seorang Sekretaris Desa Tayem.

Halaman:

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Berikut ini Bunyi Tepuk Puasa atau Tepuk Saum

Rabu, 22 Maret 2023 | 18:59 WIB

Ini Alasan Produksi Film Butuh Manajemen yang Rapi

Senin, 20 Maret 2023 | 12:36 WIB

DKKB Lantik Pengurus Pakumas Korcam Kembaran

Senin, 20 Maret 2023 | 08:23 WIB
X