Tak hanya itu semua turis juga harus menggunakan pemandu wisata atau tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur.
"Semua turis juga nantinya harus menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur, ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," ungkapnya.
Baca Juga: Ucap Belasungkawa, Jokowi: Ketegaran dan Ketegaran Ridwan Kamil Jadi Teladan bagi Semuanya
Dalam rencana itu, kata Luhut, tak lepas dari konteks gotong royong atau sambatan untuk mengembangkan konsep Candi Borobudur sebagia laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional.
"Sambatan dalam bahasa jawa yang berarti gotong royong adalah prinsip yang kami pakai untuk bersama-sama mengembangkan konsep Candi Borobudur sebagai laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional.
Dalam kunjungan pagi ini saya kembali menekankan sinergi antara konservasi dan pariwisata melalui mekanisme “’single authority agency" sehingga Borobudur bukan hanya menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas, tetapi juga destinasi wisata berkualitas," tegasnya.
Baca Juga: Gara-gara PMK, Pasar Hewan Ditutup, Pedagang Ternak Gerilya Pasarkan Ternak
Semua juga dilaksanakan untuk menerapkan prinsip ekonomi biru dan sirkulatr termasuk dengan menggunakan angkutan bus listrik sebagai kendaraan pariwisata.
"Saya juga memastikan penerapan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular sudah mulai diterapkan sesuai dengan arahan Presiden @jokowi.
Maka dari itu, mulai hari ini akan dilaksanakan uji coba penggunaan bus listrik sebagai shuttle bus kendaraan pariwisata. Rute perjalanan shuttle bus ini meliputi Borobudur-Malioboro-Prambanan.
Artikel Terkait
Libur Lebaran, Pemkab Purbalingga Targetkan 250 Ribu Wisatawan
Lokawisata Baturraden Hampir Penuhi Target Kunjungan
Libur Lebaran, Segini Jumlah Pengunjung di Taman Mas Kemambang, Menara Teratai dan Lokawisata Baturraden
16 Hari Dibuka, Menara Pandang Teratai Tutup Lagi hingga Akhir Bulan Mei 2022
Libur Waisak, Jumlah Pengunjung Lokawisata Baturraden Justru Turun
Tren Wisata Berubah, Pelaku Wisata Harus Adaptif
Menara Pandang Teratai Dibuka Kembali, Ada Fasilitas yang Baru Lho...