Begini Uniknya Tradisi Lebaran Masyarakat Kasepuhan Adat Kalitanjung

- Rabu, 4 Mei 2022 | 19:02 WIB
IDUL FITRI: Warga komunitas Kasepuhan Adat Kalitanjung Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas, melakukan silaturahmi dan sembah sungkem pada sesepuh komunitas saat merayakan hari raya Idul Fitri, Rabu, 4 Mei 2022. (SMBanyumas/Dian Aprilianingrum  )
IDUL FITRI: Warga komunitas Kasepuhan Adat Kalitanjung Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas, melakukan silaturahmi dan sembah sungkem pada sesepuh komunitas saat merayakan hari raya Idul Fitri, Rabu, 4 Mei 2022. (SMBanyumas/Dian Aprilianingrum )

BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com -  Masyarakat adat kejawen Kasepuhan Kalitanjung, Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo, Banyumas, menggelar tradisi Lebaran, Rabu, 4 Mei 2022.

Beragam keunikan tampak dalam tradisi yang dilakukan secara turun temurun ini.

Berdasarkan perhitungan Alif Rebo Wage (Aboge), para penghayat kepercayaan ini memulai tradisi Lebaran dengan takbiran bersama anggota kasepuhan, pada Selasa, 3 Mei 2022 malam.

Sebelum memulai takbiran, para kasepuhan mengarak tombak pusaka dari rumah adat Bale Malang, untuk disemayamkan di Rumah Kepala Desa Tambaknegara, Sulam.

Nada takbir yang dikumandangkan juga cukup unik, karena menggunakan cengkok Jawa.

Baca Juga: Jamaah Pengikut Aboge Purbalingga Salat Ied Hari Ini

Ketua Kasepuhan Adat Kalitanjung, Muharto menuturkan, meski masih dalam suasana pageblug, masyarakat adat tetap menggelar tradisi Lebaran.

Adat dimulai dengan takbiran, lalu dilanjutkan halal bihalal yang berisi sungkeman, kepungan dan doa bersama.

"Takbiran semalam cukup ramai. Tradisi itu disaksikan oleh tombak pusaka. Setelah itu. besoknya halal bihalal, lalu diadakan selamatan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya warga Tambaknegara khususnya diberi keselamatan dan berdoa untuk leluhur," tuturnya.

Menurut Muharto, dalam perhitungan kalender Aboge, Idulfitri jatuh pada Rabu Kliwon, 4 Mei 2022.

Baca Juga: Di Momen Lebaran 2022, Mieke Wijaya Meninggal Dunia

Berbeda dengan perhitungan menurut pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), komunitas kejawen di seluruh Banyumas juga menggunakan kalender Aboge untuk menentukan waktu pelaksanaan tradisi Lebaran atau badha.

Menurut dia, perhitungan itu bertujuan untuk menghindari Lebaran jatuh pada hari Rabu Manis.

Sebab, katanya, bagi komunitas kejawen, hal itu merupakan pantangan atau pamali.

Halaman:

Editor: Nugroho Pandhu Sukmono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Resep Tempe Goreng Tepung Gurih dan Empuk

Senin, 5 Juni 2023 | 15:26 WIB
X