HUT ke-72 Suara Merdeka, Godfather Of Broken Heart Didi Kempot Pernah 'Kasih Kado' Lagu, Ini Liriknya

- Jumat, 11 Februari 2022 | 17:02 WIB
SOSOK budayawan Ahmad Tohari yang sempat menjadi pengisi kolom tetap di Harian Suara Merdeka pada dekade tahun 1990-an.(SM Banyumas/Twibbon HUT Suara Merdeka)
SOSOK budayawan Ahmad Tohari yang sempat menjadi pengisi kolom tetap di Harian Suara Merdeka pada dekade tahun 1990-an.(SM Banyumas/Twibbon HUT Suara Merdeka)

CILACAP, suaramerdeka-banyumas.com - Hari ini, Jumat, 11 Februari 2022, Harian Suara Merdeka merayakan HUT ke-72 tahun.

Tidak terasa, Suara Merdeka sudah berumur. Akan tetapi, media massa terbesar di Jawa tengah ini masih tetap eksis, dan menjadi media informasi yang selalu dinantikan oleh pembaca saban pagi, terutama di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Tentu saja, hal ini tidak terlepas dari kualitas berita yang diproduksi, berikut tampilannya yang menawan. Maka tidak berlebihan, ketika Suara Merdeka memiliki slogan sebagai koran Perekat Komunitas Jawa Tengah.

Baca Juga: Gelar Aksi, Mahasiswa Purwokerto Tuntut Rencana Penambangan di Wadas Dibatalkan

Bahkan kekinian, koran yang lahir pada 11 Februari 1950 ini terus dan tak henti berinovasi.

Eksistensi dan peranan Suara Merdeka yang menjadi koran Perekat Komunitas Jawa Tengah, ini menjadi perhatian seorang penyanyi dan pencipta lagu campursari kenamaan, Didi Kempot, di kala masih hidup.

Penyanyi asal Solo yang kondang dengan julukan GodFather Of Broken Heart, itu pernah mencipta, sekaligus menyanyikan lagu untuk Suara Merdeka.

Baca Juga: Soal Wadas, Ketua PBNU Gus Yahya Minta Semua Pihak Tak Tergesa-gesa Mempolitisasi

Melihat unggahan video di kanal YouTube Suara Merdeka TV, melalui link https://youtu.be/oUS2I86uPPQ, lagu tersebut menampilkan seorang perempuan cantik yang memerankan wartawan.

Cuplikan video dalam lagu itu secara runtut mengisahkan perjuangan wartawan dalam mencari inspirasi, meliput, memproduksi, sampai menjadi produk berita yang sudah menjadi koran di tangan pembaca.

Sementara itu, lirik lagunya memposisikan sebagai seorang pembaca. Melalui lagu tersebut, pencipta lagu menyampaikan bahwa ia menjadi tahu, paham dan jelas akan kebenaran informasi, usai membaca koran Suara Merdeka.

Baca Juga: Tujuh Pemain Positif Covid-19, Timnas Indonesia Batal Ikut Turnamen Piala AFF U-23 2022

Pengarang syair, kemudian menempatkan bagian utama lagu (chorus/reff) dengan menyatakan Suara Merdeka - Koran Perekat Komunitas Jawa Tengah. Berikut ini lirik lagunya:

Wis tak woco tulisan tangamu
Wis ketemu sing ono impenku
Wis percoyo kabeh marang sliramu
Soyo ngerti amergo wartamu
Sak wise aku moco kasunyatan ing kertasmu
Bener wartawan kuwi tulisanmu
Sakwise aku moco ning kono kabeh ketemu
Ono ing koran Suara Merdeka

Halaman:

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X