Anti Mainstream, Pelanggan Seblak Ema Bisa Ambil Topping Sendiri

SEMUA kalangan pasti tak asing dengan seblak, terlebih mahasiswa. Kudapan ini selalu menjadi makanan andalan terlebih saat cuaca hujan.

Kawasan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menjadi surganya pecinta kuliner ini. Pasalnya, warung yang menjual camilan ini jumlahnya nyaris tidak terhitung.

Dari sekian banyak warung, ada satu yang memiliki ciri khas tersendiri, yaitu Seblak "Ema" yang berlokasi di Jalan H Madrani nomor 5, Kelurahan Grendeng, Purwokerto Utara.

Baca Juga: Tumpeng Sega Telang ala Umaeh Inyong, Si Biru yang Selalu Diburu

Keunikannya terletak pada 31 aneka garnis (topping) seblak seperti telur, kerupuk, mie, ceker, tulang dan lainnya. Harganya juga murah, berkisar Rp 500 - Rp 3.000 per garnis yang bisa dipilih sesuai selera konsumen.

Salah satu karyawan seblak "Ema", Sahrul menuturkan, konsep ambil sendiri dipilih untuk membedakan dari warung seblak lainnya yang kebanyakan menggunakan menu paket.

"Alasannya tentu untuk menarik minat konsumen yang masing-masing berbeda selera. Agar warung seblak Ema memiliki ciri khas, terlebih di Purwokerto jarang yang seperti kami," ujarnya saat ditemui Sabtu 22 Januari 2022.

Baca Juga: Kunjungan Wisatawan ke Curug Gomblang Mulai Normal

Meski ditengah pandemi, warung ini tetap ramai pengunjung, khususnya kalangan mahasiswa.

Pasalnya selain rasanya yang enak, harga juga bisa menyesuaikan kantong.

"Tempat seblak favorit saya, karena bisa memilih topping. saya tidak suka kerupuk yang biasanya menjadi topping utama dalam menu seblak tetapi disini saya bisa menyesuaikan" ujar Dwi Setianingrum, pelanggan setia seblak Ema.

Baca Juga: Gola Gong: TBM Jangan Sampai Jadi 'Tempat Buku Menumpuk'

Warung yang berdiri sejak 2017 ini awalnya berada di Jalan Gunung Muria, Purwokerto. Beberapa waktu kemudian pindah lokasi ke Grendeng yang tempatnya lebih luas. (MG03)