BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com-Bila ingin menulis maka niat, tekad dan kemauan harus keras untuk mewujudkannya. Jika tidak! niscaya tidak akan pernah lahir tulisan.
Hal itu disampaikan Tri Astoto Kodarie saat berbagi pengalaman menulis dengan anak-anak Panti Asuhan Muhammadiyah Ajibarang kemarin malam.
Penyair asal Purbalingga yang kini bermukim di Sulawesi ini memotivasi anak-anak untuk bisa menulis.
Baca Juga: Digitalisasi Pemasaran Memacu UMKM Banyumas Naik Kelas
"Bila ingin menulis harus mempunyai niat dan kemauan yg keras. Modalnya adalah senang membaca. Gunakan perpustakaan sekolah, lingkungan masyarakat sebagai tempat belajar.
Demikian pula gadget/internet untuk sumber belajar, dan teks/buku yang ada di perpustakaan panti," jelasnya.
Menurut Tri Astoto, anak-anak panti adalah anak-anak istimewa. Makanya tuliskan keistimewaan itu dalam bentuk karya fiksi dan lainnya.
Baca Juga: Di Banyumas, 81 Calon Kepala Desa Akan Bertarung di Pilkades Serentak 15 Desember
Menyuarakan hati sebgagai anak istimewa yang berada di panti.
Budayakan kegiatan literasi walaupun berada di panti asuhan. Karena kalam illahi banyak menyerukan untuk mencari ilmu untuk bekal kehidupan.
"Kunjungi perpustakaan karena perpustakaan adalah jantungnya sekolah. Lakukan disiplin membiasakan menulis. Ketika ada keinginan menulis segeralah menulis, jangan ditunda-tunda," katanya.
Baca Juga: PSCS Cilacap Sukses Tundukkan Persis Solo, Frans Sinatra: Kami Bersyukur
Meskipun dapat diucapkan dengan lisan tapi sebaiknya dalam bentuk tulisan. Karena selain bermanfaat dibaca banyak orang, tetapi juga menjadi dokumen yang abadi.
"Makanya tuliskan dalam bentuk apapun. Pada akhirnya ada keinginan tulisan2 itu untuk dibukukan sebagai wujud karya yang bisa dibaca oleh banyak orang.
Artikel Terkait
Mengintip Tradisi Jamasan Pusaka di Dawuhan Banyumas
Tiga 'Presiden' Hadir dalam Perayaan Literasi Blakdhen di Gumelar
Tanaman Kantong Semar Makin Langka, Pegiat Alam Banyumas Lakukan Konservasi
Kegiatan Seni Budaya Jalan, Protokol Kesehatan Tak Boleh Diabaikan
Ternyata, Kesenian Sintren Masih Lestari di Gumelar Banyumas
Pameran Lukisan Kluruk Baru Dibuka, 17 Lukisan Langsung Dipesan Kolektor
Akhir Pekan Ini, Nonton Pentas Kolaborasi 'Metamorfosa Lengger' Yuk!
Pentas 'Metamorfosa Lengger': Membaca Dinamika Seni Lengger
Art Sog 2021 'Huft', Ekspresi Keluh Kesah Perupa Kala Pandemi
Ayo Simak dan Baca ! Buku Max Havelaar Karya Multatuli, Buku yang Membunuh Kolonialisme