Akhir Pekan Ini, Nonton Pentas Kolaborasi 'Metamorfosa Lengger' Yuk!

- Jumat, 19 November 2021 | 16:01 WIB
LATIHAN: Seniman Rumah Lengger gelar latihan menyiapkan pentas Metamorfosa Lengger di komplek Pendapa Kecamatan Banyumas, baru-baru ini. (SMBanyumas/Nugroho Pandhu Sukmono)
LATIHAN: Seniman Rumah Lengger gelar latihan menyiapkan pentas Metamorfosa Lengger di komplek Pendapa Kecamatan Banyumas, baru-baru ini. (SMBanyumas/Nugroho Pandhu Sukmono)

BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com - Akhir pekan ini, Yayasan Rumah Lengger Banyumas, akan mementaskan 'Metamorfosa Lengger' yang dapat disaksikan secara daring melalui kanal YouTube 'Rumah Lengger', 20 November 2021 malam.

Koreografer tari Metamorfosa Lengger, Rianto, menuturkan, pentas kolaboratif ini menjadi bentuk perjalanan panjang proses pendokumentasian dan riset yang menandai kelahiran satu tahun Rumah Lengger.

Pertunjukan ini merupakan kolaborasi empat bentuk kesenian mencakup tari, film, musik tradisi dan seni rupa.

"Untuk tari, koreografinya mengeksplorasi Lengger Barangan, Lengger Sintren, dan Calengsai (Calung Lengger Barongsai)," kata Rianto, koreografer tari "Metamorfosa Lengger, Jumat, 19 November 2021.

Baca Juga: Kejar Cakupan Vaksinasi, Pemkab Purbalingga Lakukan Jemput Bola

Uniknya, kata seniman asli Desa Kaliori ini, pementasan tidak sekadar memadukan unsur budaya Jawa dan Tionghoa.

Di tengah pementasan, akan ada pemutaran film serta penampilan musik tradisi.

Untuk unsur seni rupa, terintegrasi sebagai bagian dari panggung pementasan dan sarana pertunjukan tari.

"Integrasi ini mengadopsi wayang beber yang digarap oleh seniman mural Adan Fajar serta karya instalasi Syaikhul Irfan dan perupa Mursalin," tambahnya.

Sementara itu, film director, Harsya Pambudi menjelaskan, kolaborasi Metamorfosa Seni Lengger ini mendeskripsikan kemampuan para seniman lengger beradaptasi dengan kondisi alam yang melingkupinya.

Baca Juga: 25 Nopember 2021, Citilink Kembali Mengudara di Purbalingga

Tak hanya itu, para seniman juga mengangkat nilai-nilai kemanusiaan, seperti penerimaan pada pluralisme serta terbuka pada praktik silang budaya pada program Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini.

"Untuk proses syuting film, telah dilaksanakan di eks karesidenan Banyumas (Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Kebumen) yang merupakan wilayah persebaran lengger," tuturnya.

Rencananya, pagelaran ini akan dibuka oleh Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono yang juga selaku Pengawas Rumah Lengger Banyumas.

Halaman:

Editor: Nugroho Pandhu Sukmono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X