Ternyata, Kesenian Sintren Masih Lestari di Gumelar Banyumas

- Minggu, 31 Oktober 2021 | 20:20 WIB
Penari sintren saat tampil dalam jelang kegiatan simulasi kebencanaan di Lapangan Depok, Gumelar dalam kegiatan Penutupan Kampung Siaga Bencana Minggu 31 Oktober 2021.(SM Banyumas/dok)
Penari sintren saat tampil dalam jelang kegiatan simulasi kebencanaan di Lapangan Depok, Gumelar dalam kegiatan Penutupan Kampung Siaga Bencana Minggu 31 Oktober 2021.(SM Banyumas/dok)

 

TURUN sintrén, sintréné widadari
Nemu kembang yun ayunan
Nemu kembang yun ayunan
Kembangé si Jaya Indra
Widadari temurunan
Kang manjing ning awak ira

Begitulah sebaris bait syair dari kesenian  sintren yang kini masih juga berkembang dan dilestarikan oleh warga di Desa Gumelar dan Desa Tlaga, Kecamatan Gumelar

kesenian rakyat yang juga berkembang di wilayah Cirebon, Jawa Barat itu ditampilkan dalam kegiatan penutupan, penyuluhan Kampung siaga bencana Singarana, dan simulasi kebencanaan di Lapangan Desa Gumelar, Kecamatan Gumelar, Minggu 31 Oktober 2021. 

Baca Juga: Ada La Nina di Tengah Musim Hujan, BMKG Imbau Waspada Dampak Bencana

Dalam tampilannya kesenian cukup membuat warga terpesona. Apalagi kesenian ini sudah jarang ditampilkan di masa sekarang. 

kesenian ini menampilkan tarian, lagu hingga atraksi penari sintren yang masuk ke kurungan ayam besar. 

Setelah kurungan dibuka, penari sintren tersebut keluar dan telah berganti baju dan telah berdandan rapi. 

Baca Juga: Kerap Dikeluhkan Masyarakat, Polisi Bubarkan Kerumunan Pemuda yang Diduga Hendak Balap Liar

"Kami terus mendorong warga untuk bisa terus menjaga dan melestarikan kesenian sintren ini yang diwariskan sejak dulu," kata Kepala Desa Gumelar, Susilo Urip Suprapto. 

Gumelar, Kecamatan paling barat Banyumas ini merupakan kecamatan dengan berbagai seni budaya yang unik mulai dari ronggeng, lengger lanang, rodad, terbangan, kuda lumping, sintren dan lainnya. 

" Semoga masyarakat ini semakin bersemangat untuk mendorong kesenian ini," jelasnya. 

Baca Juga: Petai, Jengkol, Daun Singkong Asal Jateng Tembus Pasar Ekspor Australia

Warga juga berharap seni sintren ini bisa semakin diperhatikan dan sering dikenalkan masyarakat.

Apalagi sintren ini unik dan masih perlu terus didorong keberlanjutannya.

Halaman:

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Berikut ini Bunyi Tepuk Puasa atau Tepuk Saum

Rabu, 22 Maret 2023 | 18:59 WIB

Ini Alasan Produksi Film Butuh Manajemen yang Rapi

Senin, 20 Maret 2023 | 12:36 WIB

DKKB Lantik Pengurus Pakumas Korcam Kembaran

Senin, 20 Maret 2023 | 08:23 WIB
X