BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com-Perayaan literasi komunitas Blakasuta Ora Kegedhen Rumangsa (Blakdhen) di Desa Cihonje, Kecamatan Gumelar meriah dihadiri pegiat literasi Selasa 19 Oktober 2021.
Selain para penyair, esais, seniman, penyair dan pendidik, pejabat pemerintah dan pengurus Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas (DKKB), juga turut hadir tiga presiden literasi yaitu Presiden Geguritan Wanto Tirta, Presiden Penyair Banyumas Raya, Eddy Pranata PNP dan Presiden Prosa Puitik Edi Romadhon.
Dalam kegiatan tersebut diluncurkan buku Sunyi dan Secangkir Kopi yang merupakan kumpulan geguritan dan puisi dari Komunitas Blakdhen Gumelar.
Baca Juga: Perluas Lapangan Kerja, Achmad Husein Temui dan Undang Bos PT Jababeka ke Banyumas
Selain pembacaan puisi, geguritan, musikalisasi puisi dengan iringan gamelan dan instrumen modern yang cukup atraktif dari para peserta.
Tak hanya pembacaan puisi dan geguritan, dalam ajang seni yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat tersebut juga turut diramaikan pameran tanaman bonsai dari komunitas bonsai dari Gumelar.
"Komunitas ini berangkat dari keprihatinan terhadap gaung literasi di tengah pandemi.
Baca Juga: Kapolri: Jangan Ragu Pecat-Pidanakan Anggota Pelanggar, Nggak Pakai Lama
Makanya berawal dan melalui komunikasi media sosial sejak Mei lalu kita akhirnya sepakat untuk menulis bersama, " jelas Riswo Mulyadi, pegiat Komunitas Blakdhen Gumelar.
Dalam buku ini memuat tulisan dari 27 penulis dengan aneka ragam latar belakang profesi mulai dari guru, pelajar, pedagang dan lainnya.
"Kami berharap dari kegiatan ini juga akan muncul genre tulisan lainnya terutama soal kearifan lokal hingga sejarah lokal di Gumelar, " jelas Trisnatun, pegiat komunitas Blakdhen lainnya.
Baca Juga: Mengintip Tradisi Jamasan Pusaka di Dawuhan Banyumas
Pengurus DKKB, Jarot Setyoko mengapresiasi bertumbuhnya komunitas seni dan sastra dari Banyumas bagian barat.
Tumbuhnya komunitas-komunitas literasi ini menjadi keniscayaan masa digital yang memudahkan interaksi dan komunikasi antar penulis hingga akhirnya bisa menerbitkan berbagai karya dengan berbagai genre di dalamnya. ***