BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com - Bagi warga keturunan Tionghoa, bulan ketujuh Tahun Imlek menjadi momentum yang penting. Di tanah Tiongkok, masa ini dikenal dengan nama Bulan Hantu.
Di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Boen Tek Bio Banyumas, tradisi ini diperingati pada hari ke 30 Bulan Tujuh Imlek.
Senin, 6 September 2021, sejumlah simpatisan dan umat berkumpul untuk menggelar upacara sembahyang rebutan atau cioko.
Mereka menghias depan altar Thian (Tuhan Yang Maha Esa) dengan beragam jajanan pasar, lauk pauk, nasi, daging, mie, tumpeng hingga minuman tersaji di meja tempat gelaran upacara King Hoo Ping.
Baca Juga: Paguyuban Warga Keturunan Tionghoa Bagikan 30.000 Sembako Untuk warga Terdampak Covid-19
Di bagian bawah meja juga disajikan kayu bakar, pohon padi, daun beringin, kukusan, suluh, serta air Sungai Serayu.
Sementara di bagian kanan dan kiri meja, dua ekor babi disajikan. Selain itu juga disiapkan kertas sembahyang, uang akhirat, pakaian yang terbuat dari kertas untuk bekal arwah menyeberang ke akhirat.
Di sisi kanan pintu masuk klenteng terdapat tampah berisi sajian jajanan pasar untuk penganut Kejawen.
Sedangkan di halaman klenteng umat juga meletakkan sesaji khusus untuk penguasa akhirat.
"Sembahyang Cit Gwee ini untuk menghormati arwah umum. Kalau Cheng Beng di bulan April itu untuk arwah leluhur. Setiap makanan yang dikirimkan mengandung maksud atau simbol, contohnya mie, yang menyimbolkan panjang umur, kebahagiaan yang tidak putus. Teh lambang pengobatan," jelas Humas TITD Boen Tek Bio, Sobita Nanda.
Baca Juga: Pelaku Wisata dan Ekonomi Kreatif Harus Bersiap Hadapi 'Revenge Tourism'
Bendera hitam yang terpasang pada sebilah bambu utuh dinaikkan di depan klenteng Boen Tek Bio, tanda tradisi ini dimulai.
Di halaman klenteng, beberapa umat masyarakat lintas agama membagikan 1.500 paket sembako yang disalurkan melalui perangkat desa kepada warga kurang mampu di sekitar kecamatan Banyumas.
Menjelang tengah hari, umat Tri Dharma berkumpul memulai upacara.
Artikel Terkait
Jalan Tertatih Seni Tradisi Purbalingga yang Hampir Punah (1)
Jalan Tertatih Kesenian Tradisional di Purbalingga (2-habis)
Mengenal Alat Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia
Apa Saja Alat Musik Tradisional Banyumasan? Ini Rangkumannya
Menjaga Toleransi dalam Bingkai Pluralisme
Puluhan Tugu dan Monumen Perjuangan di Cilacap Tak Terawat
Menikmati Candu Buku Lawas...