BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com- Sebuah kidung, tembang Jawa yg sarat nilai filosofis dan tasawuf sering menjadi media dokumentasi hingga dakwah untuk mengajarkan sebuah ajaran.
Meskipun sering terdengar sederhana namun jika dilihat dan dipelajari mendalam kidung inii punya banyak makna ajaran termasuk ajaran rahasia atau esoteris.
Pengamal tasawuf yang tergabung dalam sejumlah tarekat mu'tabaroh yang sanadnya tersambung hingga ke Kanjeng Nabi Muhammad juga sering punya suluk, kidung hingga aurad atau wirid yang biasa mereka langgengkan untuk dibaca.
Dari wilayah Gumelar, kecamatan di Banyumas bagian barat, Suara Merdeka Banyumas mencatat salah satu kidung yaitu berjudul Kidung Hayyun dari seorang pengikut tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah.
Berikut ini bunyi kidung hayyun yang sarat makna mendalam tersebut.
Kidung Hayyun
(Membaca Surat Al ikhlas terlebih dulu)
duh gusti, duh gusti pangeran kita
oyode, oyode sukuring ati 3 x
duh alloh ya rosullullah
uwite, uwite jatining iman 3 x
duh gusti, duh gusti pangeran kita
epange, epange kiblat sekawan 3x
duh alloh, ya rosulalloh
godhonge, godhonge sipat rongpuluh3x
duh gusti, duh gusti pangeran kita
kembange, kembange puji lan dikir 3x
duh gusti, duh gusti pangeran kita
pentile, pentile kalimah loro3x
duh alloh ya rosulullah
uwohe, uwohe sadat patehah
duh gusti, duh gusti pangeran kita
rasane, rasane nikmat manpaat
Berikut ini terjemahannya:
Kidung Hayyun
Artikel Terkait
Gol A Gong: Indonesia Masih Kekurangan Buku, Sekarang 1 Buku Dikeroyok 90 Orang
Berikut ini Profil Salman Rushdie, Penulis Buku 'Ayat-ayat Setan' yang Ditikam di New York Jumat kemarin
Menempuh Jalan Sunyi Ekosufisme Untuk Menyelamatkan Bumi
Suka Baca Buku? Begini Syarat Menjadi Anggota Perpustakaan Daerah Banyumas
Perpustakaan Harus Dekatkan Akses Buku Ilmu Terapan kepada MasyarakatÂ
Parenting : Ini Tujuh Karakter dan Kebiasaan Baik yang Harus Diajarkan Anak Sejak Dini
Ini Quote atau Kutipan Reflektif dan Romantis dari Ulama Sastrawan Buya Hamka
Takut Masuk Surga dengan Merangkak, Sahabat Nabi Paling Kaya Abdurrahman bin Auf Berdoa Berusaha Jatuh Miskin