Sedapnya Kraca, Makanan atau Kuliner Khas Bulan Ramadan, Begini Cara Memasaknya

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com- Keong sawah atau biasa disebut ‘kraca’ bagi warga Purwokerto merupakan masakan yang menjadi incaran warga saat bulan puasa tiba.

Olahan berbahan dasar keong sawah biasa dimasak dengan rempah-rempah sehingga menciptakan cita rasa sedap.

Saat bulan Ramadan tiba, kraca menjadi olahan yang wajib ada. Di Purwokerto sendiri banyak dijumpai penjual masakan kraca.

Salah satu penjual kraca yang tersohor adalah Kedai Keong milik Khamlani (60).

Baca Juga: Viral, Video Sekelompok Anak-anak Muda di Cilacap Berlarian di Tengah Hujan Deras, Apakah Tawuran?

Bertempat di Jalan Kauman Lama, Kecamatan Purwokerto Timur, kedai keong ini sudah berdiri sejak 1995.

Usaha Khamlani berawal dari usaha jualan hanya ketika bulan puasa tiba. Penikmat kraca semakin banyak hingga muncul permintaan agar buka setiap hari.

"Saya merintis olahan kraca sudah 28 tahun. Awalnya hanya ketika bulan puasa namun banyak orang yang ingin mencoba seperti apa masakan keong," ujar Khamlani Keong yang diolah merupakan jenis keong sawah atau keong hitam.

Keong yang biasa digunakan dari dulu yaitu keong sawah yang berwarna hitam.
Bukan keong emas walaupun di sawah tapi itu termasuk hama, kata Khamlani.

Baca Juga: Sambut Ramadan, Pelajar dan Warga NU Kranggan Pawai Obor

Dia menjelaskan, kebutuhan keong hitam didapatkan dari pengepul keong sawah dari Karangnanas, Sokaraja.

Saat bulan puasa tiba kebutuhan keong langsung melonjak. Dari kebutuhan per hari yang hanya 10 kg, menjadi 100 kg yang mana bisa habis dalam waktu 3 jam.

Kebutuhan saat bulan puasa biasanya 100 kilogram per hari dan langsung habis bersih dalam waktu 2-3 jam, kalau sudah jam 5 sudah menolak karena sudah habis," kata Khamlani.

Baca Juga: Viral, Video Sungai Gumawang di Lokawisata Baturraden Meluap, Lapak Pedagang Hanyut