Banyumas Berpeluang Jadi Kota Kreatif Kelas Dunia, Ini Alasannya

- Senin, 20 Maret 2023 | 12:59 WIB
MENARI: Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Haryanto menari bersama pelaku seni lengger di Pendapa Si Panji Purwokerto, Jumat, 17 Maret 2023.  (SMBanyumas/Nugroho Pandhu Sukmono)
MENARI: Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Haryanto menari bersama pelaku seni lengger di Pendapa Si Panji Purwokerto, Jumat, 17 Maret 2023. (SMBanyumas/Nugroho Pandhu Sukmono)

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Banyumas berpeluang diakui sebagai kota kreatif dalam bidang seni pertunjukan.

Sebab, salah satu keseniannya, yaitu lengger lanang sudah banyak diminati dan dipelajari oleh masyarakat dari berbagai negara.

Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Haryanto mengatakan, di Indonesia, terdapat empat kota yang diakui UNESCO sebagai kota kreatif, yaitu Ambon, Bandung, Jakarta, dan Pekalongan.

"Banyumas berpotensi untuk diakui apabila seni pertunjukan terus dikembangkan," kata dia, pada Penandatanganan Berita Acara Hasil Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) Kabupaten Banyumas, Jumat, 17 Maret 2023 lalu.

Baca Juga: Sah! Banyumas Resmi Jadi Kota Kreatif ke 73 di Indonesia

Menurutnya, sejumlah produk budaya seperti keris, batik, dan wayang merupakan warisan yang memiliki upaya untuk memaksimalkan eksistensi budaya bangsa hingga ke tingkat internasional melalui UNESCO.

Sementara itu, dalam laporannya, tim uji petik PMK3I, Yuliana Rini memaparkan hasil kegiatan program penilaian mandiri Kabupaten Banyumas yang dilaksanakan pada tanggal 14-17 Maret 2023.

Dia menjelaskan, sebanyak empat subsektor telah diuji petik di Banyumas.

"Awalnya tiga subsektor, seni pertunjukan, film video animasi dan kuliner. Di tengah perjalanan kami menemukan satu subsektor lagi yaitu fotografi," jelasnya.

Baca Juga: Bolehkah Penderita Jantung Berpuasa? Berikut Kriteria dan Tipsnya

Berdasarkan musyawarah untuk mufakat pada 16 Maret lalu, perwakilan pentahelix memilih subsektor seni pertunjukan sebagai unggulan.

Menurutnya, seni pertunjukan menjadi subsektor yang dinilai mampu membalut akar tradisi dan menjaga kearifan lokal yang ada dalam seni pertunjukan, terutama lengger.

Sementara itu, mewakili subsektor seni pertunjukan, koreografer tari, Rianto mengatakan, lengger telah berkembang di wilayah Banyumas, sehingga menjadi ikon budaya.

Rianto yang juga penari lengger lanang telah membawakan tarian ini hingga ke tingkat internasional.

Halaman:

Editor: Nugroho Pandhu Sukmono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pengunjung Menurun, Objek Wisata Perlu Rebranding

Jumat, 28 April 2023 | 16:29 WIB
X