Banyumas, suaramerdeka-Banyumas.com - Tak melulu Banyumas.suaramerdeka.com/tag/mendoan">mendoan dan Banyumas.suaramerdeka.com/tag/gethuk-goreng">gethuk goreng, Banyumas juga punya nopia-Mino">Kampoeng nopia Mino yang dikenal sebagai penghasil nopia sebagai makanan khas.
nopia merupakan kudapan khas masyarakat Banyumas yang berbentuk bulat berbahan dasar tepung terigu dan memiliki isian yang manis seperti gula jawa pada umumnya.
Masyarakat Banyumas sering menyebutnya dengan sebutan "Ndog Bledheg" karena memiliki ukuran yang besar.
Satu tempat yang memproduksi "telur petir" ini ada di Desa Pekunden Lor, Kecamatan Banyumas.
Baca Juga: Libatkan Petani Lokal, King Crispy Sajikan Menu Olahan Ayam dan Bebek Harga Bersabahat
Sentra produksi jajanan ini kini memiliki julukan "nopia-Mino">Kampoeng nopia Mino".
Perajin nopia, Turinah, menuturkan, masyarakat mulai menggeluti pembuatan nopia sejak tahun 1990 karena memiliki nilai jual yang tinggi.
Kini, dalam satu lingkungan RT terdapat 21 rumah produksi nopia.
"Pengiriman produk nopia mencapai lebih dari ratusan kemasan per hari," katanya, Selasa, 14 Maret 2023.
Baca Juga: Ini Manfaat dan Kandungan Gizi Tempe Mendoan, Makanan Khas Banyumas yang Ditetapkan sebagai WBTb
Jumlah perajin nopia yang semakin banyak secara tidak sengaja menjadikan kampung ini sebagai desa wisata.
Bahkan, konsep wisata edukasi semakin gencar digalakkan sejak lima tahun yang lalu.
Perkembangan ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kendati demikian, pada momentum tertentu harga "Ndog Bledheg" bisa melonjak hingga dua kali lipat. Contohnya saat menjelang bulan puasa.
Artikel Terkait
Perluas Jangkauan Pemasaran, HokBen Buka di Purwokerto dengan Fasilitas Layanan Drive Thru
Tempe Mendoan Jadi Google Doodle Hari Ini
Jadi Tema Google Doodle, Ternyata Hari Ini Sangat Bersejarah Bagi Tempe Mendoan
Sejarah Berdirinya Kampoeng Nopia Mino di Desa Wisata Pekunden, Berawal dari 'Tidak Sengaja'
Warga Tlaga Gumelar Lestarikan Minuman Herbal Bawang Dayak