PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Perwakilan unsur pelaku ekonomi kreatif, komunitas, akademisi, pengusaha, pemerintah daerah, serta media (pentahelix) Kabupaten Banyumas sepakat memilih seni pertunjukan sebagai subsektor unggulan Kota Kreatif.
Kesepakatan itu saat diskusi terpumpun bersama Tim Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di d'Garden Resto Purwokerto, Kamis, 16 Maret 2023.
Koreografer tari, Rianto yang mewakili seni pertunjukan mengatakan, subsektor tersebut memiliki akar budaya yang kuat dan menjadi bagian dari tradisi masyarakat Banyumas. Bahkan, setiap desa pasti memiliki kelompok kesenian.
"Contohnya grup lengger, ebeg, atau kentongan, setiap desa pasti punya," kata penggagas Yayasan lengger">Rumah lengger Banyumas ini.
Baca Juga: Tim PMK3I Kemenparekraf Uji Petik Tiga Subsektor Ekonomi Kreatif di Banyumas, Apa Saja?
Menurutnya, kesenian Banyumas menjadi daya tarik pula bagi kalangan akademisi serta wisatawan dari dalam maupun luar negeri.
Selain menikmati suguhan pementasan, mereka juga mengkaji kesenian tersebut dari berbagai sisi.
"Alat musik calung sudah dipesan oleh kelompok studi seni di Jepang. Ada juga akademisi dari negara di Amerika Selatan, seperti Chili atau Meksiko yang juga sudah mempelajari," tuturnya.
Sementara itu, pegiat film, Eye Supriyadi mengatakan, kendati karya film, animasi dan video menjadi subsektor yang menjanjikan sebagai media promosi budaya daerah, namun seni pertunjukan lebih kuat dari sisi daya tarik.
Baca Juga: Hetero Space Banyumas, Wadah Bagi Insan Kreatif Dalam Merealisasikan Ide dan Gagasan
"Bila mengacu pada parameter Kota Kreatif dari Kemenparekraf, kami akui, dari sisi crowd (keramaian), seni pertunjukan lebih mampu (jadi daya tarik) ketimbang film," kata dia.
Senada, Nanda Amalia, pengusaha kuliner di Purwokerto mengatakan, event seni pertunjukan bisa menjadi sarana penjualan produk kulinernya.
"Kalau ada event, tentu banyak yang beli," kata pengusaha oleh-oleh tempe kripik dan mendoan ini.
Tim Uji Petik PMK3I Kemenparekraf, Kirno mengatakan, diskusi tersebut merupakan tindak lanjut dari verifikasi yang dilakukan pada 14-15 Maret 2023.
Artikel Terkait
Pelaku Wisata dan Ekonomi Kreatif Harus Bersiap Hadapi 'Revenge Tourism'
Ini Dia Kelompok Seni Budaya yang Mejadi Juara Festival Ebeg Kreatif dan Festival Kesenian Langka
Merintis Jalan Pusat Arsip dan Dokumentasi Seni Lengger
Lengger Masih Jadi Favorit Dalam Peken Banyumasan
Berani Speak Up,Janda di Banjarnegara Deklarasikan Komunitas Jaket - Janda Kreatif
Utut Adianto: Pelaku Ekraf Perlu Dibekali Kemampuan Fotografi
Lengger Banyusobo: Kolaborasi 75 Seniman di Amazing Lengger Festival untuk Memeriahkan Dieng Culture Festival
Seniman Banyumas Tampilkan Lengger di Sydney Dance Company Australia