Masjid Agung Nur Sulaiman, Saksi Bisu Pertumbuhan Banyumas Kota Lama

- Rabu, 15 Maret 2023 | 14:38 WIB
Masjid Agung Nur Sulaiman  (foto dok dolanbanyumas.banyumaskab.go.id)
Masjid Agung Nur Sulaiman (foto dok dolanbanyumas.banyumaskab.go.id)

BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.comMasjid Agung Nur Sulaiman merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Kabupaten Banyumas.

Tempat ibadah umat Islam ini tercatat dengan nomor registrasi Nomor 11-12/Bas/44/TB/04 di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah sejak tahun 2004 lalu.

Sepintas, bangunan ini tampak seperti masjid pada umumnya. Namun, ketika kaki melangkah ke serambi Masjid Nur Sulaiman, semua mata tentu terpukau dengan arsitektur bergaya Jawa yang menghias setiap sudut ruangan.

Kitab-kitab berjajar rapi di lemari penyimpan, karpet merah yang bersih dan terawat membuat batin terasa sejuk.

Baca Juga: Hasil All England 2023 : Dua Wakil Indonesia Terhenti di Babak Pertama

Sejurus kemudian, pandangan beralih ke tempat berwudlu di sayap kiri masjid ini.

"Dulu biasanya yang salat dari kalangan bangsawan atau pejabat. Mereka salat di maksura," kata Ketua Takmir Masjid Agung Nur Sulaiman, Wahyu Sukiman, Selasa, 14 Maret 2023.

Maksura, kata Wahyu, merupakan sebuah ruang khusus yang digunakan sebagai tempat salat para pejabat tinggi di masa lalu.

Baca Juga: Dua Tahun Bergulat dengan Kanvas, Bowo Leksono Siap Gelar Pameran Tunggal 'Gugat'

Tempat ini ditutup dengan tirai sekelilingnya tanpa dinding atau sekat.

Selain tirai, di sekitar maksura juga terdapat tombak. Tujuannya untuk menjaga keamanan para pejabat ketika sedang beribadah.

"Ini bukan atas dasar keistimewaan, tetapi untuk keamanan pejabat tersebut," tandas Wahyu.

Saat ini maksura berfungsi sebagai tempat muadzin kala mengumandangkan adzan. Tak hanya maksura, keunikan Masjid Nur Sulaiman juga terletak pada namanya.

Baca Juga: Sejarah UMKM Banyumas: Melati Sudah Jadi Barang Langka Bagi Perajin Teh Ajibarang

Halaman:

Editor: Nugroho Pandhu Sukmono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X