BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com - Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Purwokerto menyerahkan santunan jaminan kematian kepada ahli waris penyadap getah pinus Perhutani yang meninggal dunia.
Santunan diserahkan secara simbolis oleh Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, dr Budi Setiawan sebesar Rp 42 juta kepada istri almarhum Sanislam, penyadap getah pinus di Desa Karangkemojing, Kecamatan Gumelar, Rabu (25/8/2021).
dr Budi Setiawan mengatakan, penyerahan santunan kematian ini diharapkan dapat menumbuhkan movitasi masyarakat, bahwa mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan manfaatnya besar.
Untuk itu, ia berharap pemerintah desa, lembaga masyarakat desa hutan (LMDH), agen Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai) untuk menyosialisasikan program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Baca Juga: Serahkan Data BSU Tahap II, BPJamsostek Ajak Pekerja Cek Kepatuhan Kepesertaan
"Program Jamsostek perlu disosialisasikan untuk para pekerja yang memiliki risiko tinggi, sehingga masyarakat sekitar hutan dapat menerima manfaat asuransi yang baik," katanya.
Administratur KPH Banyumas Barat Toni Kuspuja Hariyanto, menambahkan para penyadap sudah mengikuti asuransi Amanah Githa dari Perhutani.
Kemudian, Perhutani bekerja sama dengan BPJamsostek mengajak para penyadap menjadi peserta program jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Program BPJamsostek ini untuk melindungi pekerja agar mereka nyaman dalam bekerja. Jadi ketika terjadi risiko kerja, sudah ada negara atau pemerintah yang menjamin," katanya.
Untuk itu, ia minta kepada kepala desa dan LMDH untuk bersama-sama menyosialisasikan kepada para penyadap yang belum mendaftar, karena program BPJamsostek memberi manfaat besar bagi mereka.
Baca Juga: Dana Mulai Cair, Ini Cara Mengetahui Informasi BSU Peserta BPJamsostek
Kepala BPJamsostek Cabang Purwokerto, Agus Widiyanto, mengemukakan, BPJS Ketenagakerjaan sebagai jaring pengaman sosial ini merupakan wujud kehadiran negara dalam rangka menyejahterakan masyarakat akan terus meningkatkan pelayanannya.
"Semoga seluruh pekerja bisa terlindungi. Sehingga ketika ada musibah seperti ini, keluarganya bisa menerima manfaat. Makanya, kalau seluruh pekerja menjadi peserta program, tidak ada orang miskin baru," katanya.