Kemenkop UKM Dorong Pengembangan Model Bisnis Koperasi

- Senin, 23 Agustus 2021 | 15:29 WIB
MEMETIK BUNCIS : Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki bersama Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi memetik bincis di lahan pertanian Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Sabtu (21/8/2021). (SMBanyumas/Puji Purwanto)
MEMETIK BUNCIS : Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki bersama Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi memetik bincis di lahan pertanian Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Sabtu (21/8/2021). (SMBanyumas/Puji Purwanto)


PURBALINGGA, suaramerdeka-banyumas.com  - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mendorong para petani membangun model bisnis koperasi agar usaha mereka lebih konsisten dan berkembang.

Saat ini rata-rata petani memiliki lahan sempit dan dikelola perorangan, sehingga sulit membangun coorporate farming untuk menjamin kemastian suplai pasar, baik kuantitas maupun standar produk.

Oleh karena itu, kata dia, di sektor pertanian perbankan tidak mau masuk menyalurkan pembiayaan.

Ini terlihat dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian kurang dari 20 persen.

Baca Juga: Menjaga Asa Usaha Mikro dan Kecil di Tengah Pandemi

Padahal, sektor pertanian di tengah pandemi tumbuh 12 persen, ketika ekonomi nasional negatif.

"Ini yang harus dicari bisnis modelnya," katanya saat mengunjungi pertanian buncis baby Kenya di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Sabtu (21/8/2021).

Dia mengapresiasi model bisnis yang dilakukan oleh Ngahadi Hadi Parwoto, petani hortikultura Karangreja.

Ia bermitra dengan petani, membina dan mencarikan pasar dalam negeri dan luar negeri.

Baca Juga: Jokowi Lepas Ekspor Produk Pertanian Senilai Rp 7,29 Triliun

Jadi bisnis model yang baik ini, di sektor pertanian kecil-kecil dan berlahan sempit dikonsolidasi lewat koperasi.

Produk petani di beli koperasi, jadi ada kepastian harga dan produk yang diserap. Koperasi yang berhubungan dengan pasar.

"Maka, kami ingin memperkuat pembiayaan koperasinya, supaya koperasi membeli produk petani," katanya.

Dia menegaskan, koperasi harus memastikan bisnis modelnya.

Hulu dan hilirnya harus terhubung. Kalau bisnis modelnya terhubung maka dapat konsisten, jadi petani tidak harus memikirkan kemana akan menjual produk.

Halaman:

Editor: Nugroho Pandhu Sukmono

Tags

Terkini

Harga Cabai Stabil, Bawang Merah dan Telur Naik

Minggu, 28 Mei 2023 | 17:51 WIB

Pelaku Usaha Disabilitas Dibekali Kewirausahaan

Selasa, 23 Mei 2023 | 16:40 WIB
X