PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Inflasi Kota Purwokerto dan Cilacap pada tahun 2022 diprediksi lebih tinggi dari batas atas sasaran.
Inflasi akan kembali dalam sasaran inflasi 3±1 year on year (yoy) pada tahun 2023.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Mursidi mengatakan, risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian inflasi pada tahun berjalan di antaranya permintaan domestik meningkat sejalan dengan tren pemulihan ekonomi nasional.
Kemudian, masih tingginya harga energi dan pangan global (imported inflation), ketegangan geopolitik, serta risiko bergejolaknya harga pangan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Banyumas, Kota Purwokerto pada November 2022 tercatat inflasi 0,31 persen.
Kemudian, secara tahun kalender inflasi sebesar 5,96 persen dan secara tahunan inflasi 6,75 persen.
Baca Juga: Kabar Letusan Gunung Semeru Dapat Sebabkan Tsunami hingga ke Jepang, BNPB Sebut Kemungkinannya Kecil
Capaian inflasi tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata historis inflasi November 2019 hingga 2021 sebesar 1,89 persen.
Kemudian Kota Cilacap pada periode yang sama inflasi 0,20 persen. Secara tahun kalender inflasi sebesar 6,18 persen dan inflasi secara tahunan pada posisi November 2022 sebesar 7,04 persen.
Artikel Terkait
Aneka Cabai Tahan Laju Inflasi Purwokerto
Inflasi Purwokerto dan Cilacap 2022 Diprediksi Tinggi, Ini Penyebabnya
Inflasi, Bisnis UMKM Terus Tumbuh, BRI Dukung Pemberdayan dan Pembiayaan Komprehensif
Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau Picu Inflasi Purwokerto dan Cilacap