PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Kelompok makanan, minuman dan tembakau memicu laju inflasi di Kota Purwokerto dan Cilacap periode November 2022.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau memberi andil inflasi Kota Purwokerto sebesar 0,19 persen.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Mursidi mengatakan, komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar meliputi telur ayam ras, rokok kretek filter, minyak goreng, tarif kereta api, dan angkutan dalam kota.
Di samping itu, terdapat komoditas yang menahan laju inflasi di antaranya cabai rawit, cabai merah, cabai hijau, bawang putih, dan nangka muda.
Baca Juga: Kunjungi Pengungsi Gempa Cianjur, Jokowi: Relokasi Hari Ini Dimulai Pembangunannya
Dengan perkembangan tersebut, tingkat Inflasi Kota Purwokerto tercatat 0,31 persen. Secara tahun kalender inflasi 5,96 persen dan secara tahunan inflasi 6,75 persen.
Capaian inflasi tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata historis inflasi November 2019 hingga 2021 sebesar 1,89 persen.
Sementara itu di Kota Cilacap pada periode yang sama inflasi sebesar 0,20 persen. Angka ini meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,01 persen.
Sumber inflasi didorong oleh kenaikan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,11 persen.
Komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Cilacap terdiri dari beras, rokok kretek filter, tahu mentah, daging ayam ras, dan tomat.
Artikel Terkait
Ini 4 Skenario Mitigasi Risiko dan Strategi BRI Hadapi Tantangan Inflasi dan Resesi Global
Aneka Cabai Tahan Laju Inflasi Purwokerto
Inflasi Purwokerto dan Cilacap 2022 Diprediksi Tinggi, Ini Penyebabnya
Inflasi, Bisnis UMKM Terus Tumbuh, BRI Dukung Pemberdayan dan Pembiayaan Komprehensif