Konsern Implementasikan ESG, BRI Raih Predikat Leadership AAA

JAKARTA, suaramerdeka-banyumas.com– Konsern dalam mengimplementasikan penerapan Environmental (lingkungan), Social (sosial) dan Governance (tata kelola yang baik), PT Bank Rakyat Indonesia meraih predikat Leadership AAA (Triple A) pada ajang ESG Disclosure Awards 2022.

Tahun sebelumnya 2021, BRI baru mendapatkan leadership A saja di ajang yang sama dari B Universe dan Bumi Global Karbon (BGK).

Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto menyatakan BRI terus melakukan terobosan untuk menjadi “The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion”.

Selain itu, BRI juga aktif mendukung target pemerintah dalam pencapaian 90% inklusi keuangan Indonesia di tahun 2024, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) Indonesia di tahun 2030, serta target penurunan amisi karbon sebesar 31.89% dengan usaha sendiri dan 43.20% dengan dukungan internasional sebagaimana ditetapkan dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) Indonesia.

Baca Juga: Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Mahasiswa UIN Saizu Purwokerto, Didiseminasikan

“Kami sangat konsern terhadap implementasi ESG, terutama untuk sustainability perusahaan ke depan, sehingga penghargaan yang kami dapatkan ini sangat bermakna sebagai bentuk acknowledgement dari stakeholders BRI.

Penghargaan ini diapresiasikan untuk seluruh Insan BRILiaN (pekerja BRI) yang turut serta berupaya bersama dalam mendukung penerapan prinsip-prinsip ESG di BRI,” tuturnya.

Berdayakan Masyarakat Luas

Sebagai First Mover on Sustainable Banking di Indonesia, BRI berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat luas dalam penerapan ESG.

Salah satunya, BRI menginisiasi program “BRI Menanam” yang diestimasikan dapat menyerap 108.065 ton Co2 pada tahun ke-5 sejak program ini diluncurkan pada Agustus 2022.

Angka tersebut berdasarkan proyeksi perhitungan dan asumsi rata-rata daya serap CO2 pohon produktif yang dibagikan dan ditanam dalam program BRI Menanam.

Proyeksi penyerapan karbon tersebut juga telah memperhitungkan potensi mortalitas dari bibit pohon yang disalurkan.

Baca Juga: Apakah Peci Bisa Menjadi Pengganti Helm, Kapolri: Peci itu Masalah Iman, Helm itu Masalah Aman

Program ini sekaligus memberikan economic & social values bagi masyarakat melalui pemberian bibit tanaman produktif.