Kampanyekan Kerja Keras, Bebas Cemas, BPJamsostek Purwokerto Sasar Pekerja Informal

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) mengampanyekan program Kerja Keras, Bebas Cemas untuk menyasar para pekerja sektor informal.

Strategi komunikasi tersebut diperkenalkan Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Anggoro Eko Cahyo lewat sebuah drama musikal, Jumat 21 Oktober 2022 di Jakarta.

Drama itu menyajikan kegelisahan para pekerja saat terjadi kecelakaan kerja, dan perjuangan mereka dalam meraih masa depan sejahtera.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, kata Anggoro, jumlah penduduk Indonesia bekerja mencapai 135,61 juta orang.

Baca Juga: Tujuh Wakil Indonesia Berjuang Merebutkan Babak 16 French Open 2022

Dari angka itu, sekitar 60 persen penduduk Indonesia bekerja di sektor informal atau kategori Bukan Penerima Upah (BPU).

Hal tersebut menjadi tantangan juga peluang bagi BPJAMSOSTEK untuk terus meningkatkan cakupan kepesertaan.

Kepala BPJamsostek Cabang Purwokerto, Antony Sugiarto mengemukakan, para pekerja informal dapat mengikuti dua program perlindungan, yaitu Jaminan Kecelakaan kerja dan Jaminan Kematian dengan iuran Rp 16.800 per bulan.

Adapun program perlindungan tersebut memiliki banyak manfaat, di antaranya apabila terjadi kecelakaan kerja, pekerja mendapatkan perawatan tanpa batas biaya, santunan kematian Rp 42 juta serta beasiswa pendidikan anak dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Baca Juga: Pengumuman Daftar Nama Panwaslu Kecamatan di Kabupaten Cilacap tahun 2022

Dia mengatakan, kampanye program
Kerja Keras, Bebas Cemas untuk menegaskan bahwa seluruh pekerja berhak mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Dengan demikian, apapun pekerjaannya tak perlu khawatir jika terjadi risiko kerja, karena akan mendapat perlindungan program jaminan sosial ketenagakerjaan.

Antony Sugiarto menambahkan, BPJamsostek Purwokerto berkomitmen memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja khusunya di Kabupaten Banyumas.

"Kami akan bergerak secara masif menyasar lebih banyak pekerja di sektor informal ke depannya,” katanya.