PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah maupun petani di desa perlu mendapatkan dorongan untuk berinovasi serta memanfaatkan teknologi digital untuk pengembangan usaha secara berkelanjutan.
Kreativitas, inovasi, manajemen yang baik dan kemampuan melihat peluang di tengah krisis menjadi kunci untuk bertahan dalam krisis perekonomian global.
Hal ini menjadi pembahasan pada seminar internasional "12th Sustainable Competitive Advantage; International Conference, Colloqium, and Call for Papers" bertema "Recover Stronger: Empowering MSME (Micro, Small, and Medium Entreprises) Productivity Inclusive Growth and Innovation in The Digital Age" yang digelar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang bekerjasama dengan Bank Indonesia.
Hadir sebagai narasumber antara lain Profesor Ki-Chan Kim dari Catholic University of Korea dan Founder and Chairman MCorp (MarkPlus, Inc) Hermawan Kertajaya di Java Heritage Hotel, Purwokerto, Banyumas, Rabu, 12 Oktober 2022.
Baca Juga: Rektor UGM Tegaskan Keaslian Ijazah Presiden Jokowi
Dosen Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed, Lusi Suwandari mengatakan, seminar internasional kali ini adalah wujud kegiatan dalam upaya membentuk kesadaran pentingnya human enterpreunership pada UMKM maupun profesi petani di desa.
"Ini terkait dengan Human Enterpreuner Marketing (HEM) Centre yang digagas oleh Prof Ki-Chan Kim dan Hermawan Kertajaya di Unsoed. Kegiatannya di antaranya akan ada penelitian, membuat buku, dan menerapkan ke desa-desa atau yang kami sebut sebagai ruralpreneurship. Setelah seminar ini, kami berharap kegiatan tetap berkelanjutan dan dapat diterapkan di desa terutama di Banyumas," kata dia.
Ruralpreneurship, kata dia, difokuskan untuk memberdayakan wanita desa dan pemuda desa agar meningkatkan skill dan kemampuan digital untuk berwirausaha.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Belanja Produk Dalam Negeri
"Tim HEM Centre ini terdiri dari 10 orang dari berbagai disiplin ilmu dari Fakultas di Unsoed, seperti ekonomi, fisik, teknik, sehingga harus butuh berbagai disiplin ilmu lain," imbuhnya.
Salah satu pemateri, Hermawan Kertajaya dari Markplus.inc mengatakan, sentuhan teknologi seharusnya mulai diterapkan kepada masyarakat di desa.
Sebab, tujuannya untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah.
Menurutnya, saat ini, petani dan UMKM tidak memiliki jiwa wirausaha. Mereka hanya memiliki manusia sebagai pelaku.
Baca Juga: UMKM Pengolah Makanan Makin Rasakan Dampak Kenaikan Harga BBM
Artikel Terkait
Kawasan Industri Banyumas Barat Digenjot Untuk Berjalan
UMKM Pengolah Makanan Makin Rasakan Dampak Kenaikan Harga BBM
Dibuka Pasar Setu setiap Sabtu di Kompleks Jalan Bjng Karno dekat Menara Teratai Purwokerto
Desa Didorong Jadi Subyek Pemulihan Ekonomi Nasional
Grand Opening Waroeng Jalumas, Tingkatkan Ekonomi Warga Cingebul