UMKM Pengolah Makanan Makin Rasakan Dampak Kenaikan Harga BBM

- Senin, 3 Oktober 2022 | 09:41 WIB
LAYANI PELANGGAN: Salah satu barista di Kedai Minuman di Ajibarang saat melayani pelanggannya kemarin.
LAYANI PELANGGAN: Salah satu barista di Kedai Minuman di Ajibarang saat melayani pelanggannya kemarin.

BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com-Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pengolah makanan hingga kini masih menghadapi dilema dalam menghadapi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Di satu sisi, mereka harus menjaga pelanggan agar tak kabur.

Sementara di sisi lain, pengusaha ini menghadapi dampak kenaikan operasional dan harga bahan baku yang naik.

Baca Juga: Tanpa Tata Lampu Artistik, Westlife Tetap Berikan Keintiman dengan Penggemarnya di Pelataran Candi Prambanan


"Hampir semua bahan baku yang diolah menjadi minuman dan makanan di kedai ini naik semua. Mulai dari harga kopi, gula, rempah dan lainnya. Untuk makanan seperti kentang dan mie instan juga naik, " jelas Wawan Setiaji, pengelola kedai kopi, minuman lain di wilayah Ajibarang.

Di tengah kenaikan harga bahan baku dan operasional lainnya ini, kata Wawan, pihaknya tak berani untuk menaikan harga produk.

Akibatnya keuntungan yang didapat juga semakin minim.

Baca Juga: Komisi Disiplin PSSI Akan Sidangkan Kasus Tragedi Kanjuruhan Malang

"Ini menjadi risiko kami sebagai pengusaha kecil di tengah kenaikna harga BBM ini. Jadi memang harus menghadapi kenaikan sejumlah harga bahan baku yang konon karena dampak harga BBM naik, " ujarnya.

Perajin teh Cap Kunci asal Pandansari Kecamatan Ajibarang, Indri Priyono mengatakan perajin teh juga menghaeapi kenaikan harga bahan baku berupa daun teh dibeli dari wilayah Bandung.

Harga bahan baku teh dari Bandung naik Rp 1000 per kilogram.

Baca Juga: Polisi Akan Tangani Korban Tragedi Kanjuruhan Mulai dari Terjunkan Tim DVI dan Tim Dokter

"Akibatnya kami juga bingung untuk menyiasati dampak kenaikan harga bahan baku ini. Kamipun tak berani mengurangi takaran dari produk kami cukup banyak karena nantinya berdampak pada pelanggan, " katanya.

Namun untuk mengatasi permasalahan ini, ia berkomunikasi dengan para pelanggan jika nanti ada kenaikan harga produk ataupun pengurangan volume produk.

Hal ini dilakukan agar pelanggan juga memahami kondisi situasi usaha saat ini.

Halaman:

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Heboh SVB Kolaps, Ini Pandangan BRI!

Kamis, 16 Maret 2023 | 16:52 WIB
X