Capaian inflasi tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi Agustus tahun 2019 hingga 2021 yang sebesar 1,82% (yoy).
Sementara pada periode yang sama, komoditas penyumbang deflasi di Cilacap bersumber dari bawang merah, minyak goreng, cabai rawit, daging ayam ras dan cabai merah.
Sedangkan beberapa komoditas yang tercatat mengalami inflasi utamanya adalah beras, kopi bubuk, tarif Sekolah Dasar (SD), buku tulis bergaris dan telur ayam ras.
Baca Juga: Kenaikan Harga Komoditas Hortukultura Picu Laju Inflasi di Banyumas
Secara tahun kalender, inflasi Cilacap tercatat sebesar 4,78% (ytd). Adapun capaian inflasi secara tahunan dilaporkan sebesar 6,13% (yoy) pada posisi Agustus 2022.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi Agustus tahun 2019 hingga 2021 yang sebesar 1,50% (yoy).
Rony menambahkan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada kedua kabupaten telah melakukan beberapa upaya pengendalian inflasi secara sinergis, di antaranya melalui pelaksanaan operasi pasar cabai merah.
Kemudian, penjajakan kerja sama antardaerah (KAD) komoditas bawang merah serta pelaksanaan rapat koordinasi TPID untuk memastikan ketersediaan pasokan, kelancaran disribusi dan keterjangkauan harga.
Artikel Terkait
Manga One Piece: 2 September, Selamat Ulang Tahun Boa Hancock
Dihantam Gelombang Tinggi, Wisata Cemara Sewu Rusak
Mantan Pekerja yang Mempekerjakan Banyak Karyawan
Soal Penundaan Kenaikan BBM, Jokowi: Semuanya Masih Dikalkulasi