SALATIGA, suaramerdeka-banyumas.com- Kenaikan harga sejumlah komoditas berbahan baku gandum termasuk mie instan dinilai tak dapat dihindari sebagai dampak dari perang Rusia Ukraina.
Pasalnya pasokan dan distribusi gandum dan pupuk dunia hingga saat ini masih tergantung di dua negara tersebut dan bisa memicu krisis pangan dunia.
“Hampir 30 persen gandum dunia di-support dari Rusia dan Ukraina. Itu akan mengubah situasi yang luar biasa,” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam Seminar Wawasan Kebangsaan di Universitas Kristen Satya Wacana, Senin 18 Juli 2022.
Baca Juga: Autopsi Ulang itu Pembukitan Akhir Memastikan Sebab Kematian
Kelangkaan dan kenaikan harga gandum akan berdampak terhadap harga mi instan karena gandum merupakan salah satu bahan utamanya.
“Apa dampaknya ke Indonesia? Harga Supermie, Indomie, dan tetek bengeknya mi akan naik, nggak bisa dihindari,” lanjut Moeldoko.
Saat ini, harga mi instan yang dijual di pasaran adalah sekitar Rp2.000-Rp3.500. Sementara untuk yang berukuran jumbo sekitar Rp4.000-Rp5.000.
Baca Juga: Danar Widianto Rilis Video Klip 'Dulu', Lagu yang Bikin Si Anak Senja Populer
Selain itu, perang Rusia-Ukraina juga menyebabkan adanya kenaikan harga minyak dan pupuk dunia.
Artikel Terkait
Hari Ini Bertepatan dengan Hari Koperasi yang Terkait dengan Kota Purwokerto, Ini Sejarahnya.
Inilah Mengapa Mohammad Hatta Diangkat Menjadi Bapak Koperasi Indonesia
Koperasi Diminta Jaga Kualitas Produk
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Menegaskan HET MGKR Minyakita Rp 14 Ribu Perliter
Fiks! 10 Agustus 2022, Wings Air Wara-Wiri di Bandara JB Soedirman Purbalingga, Ini Rutenya
Jaringan 3G di Jawa Tengah & DIY Segera Dihentikan
PNM Latih 450 Pelaku UMKM di Banjarnegara
Investasi 2 M, Pabrik Rokok Linting Pertama di Banyumas Mampu Serap 200 Tenaga Kerja
Kanwil DJP II Jateng Layangkan Tindakan Penagihan Terhadap WP Nakal
Pegadaian Catat Laba Bersih Semester I 2022 Naik 36,15%