Koperasi Diminta Jaga Kualitas Produk

- Selasa, 12 Juli 2022 | 14:02 WIB
Wakil Bupati Banyumas, SadewoTri Lastiono (SMBanyumas/Puji Purwanto)
Wakil Bupati Banyumas, SadewoTri Lastiono (SMBanyumas/Puji Purwanto)

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Koperasi di Banyumas, khususnya gula
kelapa organik untuk selalu menjaga kualitas dibandingkan mengutamakan kuantitas
produk.

"Saya mengimbau koperasi, UKM dan perajin gula kelapa untuk menjaga kualitas
produk. Jangan mikir kuantitas," kata Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono
kepada wartawan di sela-sela acara Tasyakuran Hari Koperasi Nasional di
Dinnakerkop UKM Banyumas, Selasa 12 Juli 2022.

Dia mengajak koperasi untuk menjaga kualitas produk karena pernah ada produk gula
semut yang di ekspor yang dikembalikan karena dianggap tidak memenuhi syarat,
sehingga menjadikan kerugian bagi koperasi.

"Contoh kasus, pernah terjadi kita mengirim dari perusahaan eksportir yang ada di
sini, empat kontainer gula semut ke Jerman. Dari sampling yang dilakukan secara
acak, dan ada satu sampling yang mengandung non organik. Akibatnya, empat
kontainer tidak dibayar. Kalau dibawa pulang biayanya lebih mahal, akhirnya
dibuang percuma," katanya menjelaskan.

Baca Juga: Kuatkan Gotong Royong BUMDesa, Koperasi, dan Petani, Menuju Desa Berdikari Ekonomi

Untuk itu Wabup kembali menekankan agar koperasi-koperasi selalu menjaga kualitas
produk sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.

Selain menyoroti kualitas produk, petani gula organik yang tergabung dalam wadah
koperasi juga akan mendapat keuntungan, berupa CSR premium dari buyer.

CSR premium itu merupakan insentif dari buyer di Eropa kepada koperasi berupa
penambahan harga beli. Misalnya, membeli koperasi dari harga Rp 17 ribu per
kilogram, menjadi Rp 20.500 per kilogram, jadai koperasi akan mendapat keuntungan
3500 per kilogram.

"Tapi kalau membeli langsung ke petani tidak ada insentif harga dari buyer,"
katanya.

Baca Juga: Pendataan Koperasi dan UMKM, Segini Target Kabupaten Banjarnegara

Kepala Dinnakerop UKM Banyumas, Joko Wiyono menambahkan, momentum peringatan Hari
Koperasi tahun ini menjadi titik awal untuk membangkitkan semangat bagi koperasi
untuk menjalankan usaha.

Apalagi, saat pandemi Covid-19, tidak sedikit koperasi yang terpuruk.
"Pascapandemi ini membangkitkan semangat koperasi, makanya ini menjadi starting
point untuk memberikan semangat. Tema Hari Koperasi tahun ini, koperasi menjadi
ekonomi tumbuh berkelanjutan," katanya. (H60-)

Editor: Puji Purwanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X