Komisi I DPR RI: Untuk Go Nasional, UMKM Perlu Branding

- Kamis, 7 Juli 2022 | 13:37 WIB
PRODUKSI KERAJINAN: Para perajin di sentra kerajinan limbah kayu dan batok kelapa di Kelurahan Purbalingga Wetan RT 1 RW 1, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tengah memproduksi aneka produk peralatan dapur, Senin 3 Januari 2022. (SM Banyumas/Ryan Rachman)
PRODUKSI KERAJINAN: Para perajin di sentra kerajinan limbah kayu dan batok kelapa di Kelurahan Purbalingga Wetan RT 1 RW 1, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tengah memproduksi aneka produk peralatan dapur, Senin 3 Januari 2022. (SM Banyumas/Ryan Rachman)

PURBALINGGA, suaramerdeka-banyumas.com- Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, Rabu 6 Juli 2022 mengatakan, internet telah mengubah dunia yang berdampak pada membangun image brand produk-produk UMKM.

Promosi dan strategi pemasaran melalui market digital sangat diperlukan.

"Agar produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa go-nasional diperlukan branding secara massif. branding bisa dilakukan oleh pemerintah dalam rangka membangkitkan UMKM yang saat ini terpuruk akibat pandemi Covid-19," katanya.

Baca Juga: Hari Bhayangkara, Jokowi Minta Polri Amankan Pembangunan IKN, Presidensi G20, dan Pemilu 2024

Masyarakat tradisional di sebagain wilayah Indonesia yang belum mengenal internet, menjadi tugas pemerintah terutama pemeritah daeraah untuk menggerakan produk-produk UMKM.

"Generasi muda yang merupakan genersi milenial bisa menjadi pendorong agar image brand bisa meningkat, yang nantinya akan berdampak pada penambahan pendapatan asli daerah (PAD)," katanya.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) mengatakan potensi market digital sangat besar, untuk itu Pemkab Purbalingga sudah melakukan berbagai terobosan antara lain dengan menggandeng Bukalapak di tahun 2019 untuk mempromosikan produk-produk UMKM Purbalingga.

Baca Juga: Transaksi ACT Capai Rp 1 Triliun, PPATK Menduga Uang Tak Langsung Disumbangkan Tapi Dikelola untuk Bisnis

“Melalui program tuka-tuku Purbalingga selain di Bukalapa sekarang sudah ada 47 produk masuk di Shopee, 57 produk di Tokopedia, kemudian juga mulai merambah pada Grab dan Gojek,” tambahnya.

Di Purbalingga saat ini terdapat 96 ribu UMKM yang menyerap lapangan kerja sekitar 250-300 ribu.

Pemerintah daerah juga telah memberikan pendampingan pada UMKM terkait pengemasan produk, menjamin kualitas produk dan kontunitas produksi.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Banyumas, Puan Maharani Beli Jantung Pisang dan Mendoan

“ Selain itu kita juga telah memberikan dana stimulan dari 10-20 juta rupiah kepada para kelompok UMKM, kelompok tani dan kelompok wisata,” tambahnya.

Kemudian selain pendampingan market online, pemerintah kabupaten Purbalingga lanjut Bupati Tiwi juga membuat kebijakan agar produk-produk lokal UMKM bisa masuk di toko modern seperti Alfamart dan Indomart, yakni mewajibkan 10 persen produk yang dijual merupakan produk-produk UMKM. ***

Halaman:

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X