PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Aset perbankan di wilayah Banyumas Raya sampai dengan triwulan I 2022 menunjukkan tren positif.
Menurut Kepala Otoritas Jasa Keuangan Purwokerto, Riwin Mihardi, aset bank di eks Karesidenan Banyumas pada Maret 2022, tercatat tumbuh 9,51% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 46,66 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,78% (yoy) menjadi sebesar Rp 39,41 triliun, kemudian fungsi penyaluran kredit tumbuh sebesar 9,51% (yoy) menjadi Rp38,41 triliun.
"Rasio Non Performing Loan (NPL) perbankan di eks karesidenan Banyumas terjaga di bawah threshold sebesar 5%, yaitu tercatat sebesar 2,89 %," ujarnya saat jumpa pers di Purwokerto, Kamis 2 Juni 2022.
Baca Juga: Januari - Mei OJK Purwokerto Terima 84 Pengaduan
Dia menjelaskan untuk perkembangan BPR dan BPRS di wilayah eks Karesidenan Banyumas pada Maret 2022, tercatat total aset tumbuh 12,66% (yoy) menjadi Rp 9,32 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 12,57% (yoy) menjadi sebesar Rp 6,10 triliun. Penyaluran kredit/pembiayaan tumbuh sebesar 8,80% (yoy) menjadi Rp 6,11 triliun.
"Rasio NPL tercatat sebesar 6,50% menurun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,95%," kata Riwin menjelaskan.
Di sektor pasar modal, kata dia, jumlah investor saham dan reksa dana pada Maret 2022 di eks Karesidenan Banyumas tumbuh signifikan.
Pertumbuhan pencatatan SID (Single Investor Identification) oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk investor saham meningkat sebesar 108% (yoy) menjadi sebanyak 63.482 investor.
Investor reksa dana juga meningkat sebesar 117% (yoy) menjadi sebesar 141.155 investor.
Lebih lanjut Riwin Mihardi menyebutkan di sektor Industri Keuangan Non Bank, sektor asuransi jiwa dan asuransi umum di wilayah eks karesidenan Banyumas pada posisi Maret 2022 berhasil menghimpun premi sebesar Rp 236,74 miliar atau meningkat sebesar 66,92% (yoy).
Baca Juga: Wimboh Santoso: Ada 107 Pinjol Terdaftar dan Berizin OJK
Di sektor lembaga pembiayaan atau perusahaan pembiayaan, jumlah pembiayaan yang
disalurkan menunjukkan tren penurunan dengan total pembiayaan yang disalurkan pada Maret 2022 sebesar Rp 3,22 triliun atau menurun 3,57% (yoy).
Artikel Terkait
Ini Langkah Antisipasi yang Perlu Diperhatikan Bagi Calon Jemaah Haji
WNA Bisa Diberi KPT-el, Ini Penjelasan Kemendagri
Pertashop Buka Kesempatan Investasi Bagi Pengusaha dan Lembaga Usaha
Kenaikan Harga Telur Ayam Ras dan Daging Sapi Picu Laju Inflasi