Kenaikan Harga Telur Ayam Ras dan Daging Sapi Picu Laju Inflasi

- Jumat, 3 Juni 2022 | 13:55 WIB
Foto Ilustrasi : Pedagang sembako Pasar Sokaraja, Yuni menata telur yang diperjualbelikannya kepada konsumen, Senin 27 Desember 2021 (SM Banyumas/ Dian Aprilianingrum)
Foto Ilustrasi : Pedagang sembako Pasar Sokaraja, Yuni menata telur yang diperjualbelikannya kepada konsumen, Senin 27 Desember 2021 (SM Banyumas/ Dian Aprilianingrum)

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Kenaikan harga telur ayam ras dan daging sapi menjadi salah satu komoditas yang memicu laju inflasi di Kota Purwokerto dan Cilacap pada Mei 2022.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Rony Hartawan, inflasi pada kedua daerah yang salah satunya didorong oleh meningkatnya harga telur ayam ras seiring dengan kenaikan permintaan masyarakat dan kenaikan biaya pakan.

Selain itu, kenaikan harga komoditas daging sapi dipengaruhi oleh faktor wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang telah menyebar di Jawa sejak awal Mei 2022.

Pasokan juga diperkirakan terganggu seiring adanya pemberlakuan lockdown dalam mengantisipasi virus PMK tersebut.

Harga komoditas bawang merah juga mengalami kenaikan seiring berkurangnya pasokan dari sentra produksi.

Rony Hartawan menjelaskan, penyumbang inflasi terbesar pada periode di Kota Purwokerto adalah komoditas telur ayam ras, bawang merah, daging sapi, jeruk dan kangkung.

Baca Juga: Minyak Goreng dan Bensin Picu Inflasi Purwokerto dan Cilacap

Di sisi lain, tekanan inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh koreksi harga beberapa komoditas, utamanya minyak goreng, nangka muda, anggur, emas perhiasan dan kelapa.

Dengan perkembangan tersebut, inflasi Purwokerto pada Mei 2022 tercatat 0,63%, secara tahun kalender sebesar 3,85% (ytd) dan tahunan sebesar 5,28% (yoy).

Capaian inflasi tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi Mei tahun 2019 hingga 2021 sebesar 2,00% (yoy).

Pada periode yang sama, Cilacap mencatatkan inflasi sebesar 0,59% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (1,68%, mtm).

Inflasi utamanya bersumber dari peningkatan harga kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang memberikan andil sebesar 0,47% (mtm).

Adapun komoditas yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi adalah telur ayam ras, daging sapi, kacang panjang, bawang merah, angkutan antar kota.

Sementara itu, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh koreksi harga pada beberapa komoditas pangan, utamanya ikan kembung, beras, emas perhiasan, cabai merah dan labu siam/jipang.

Halaman:

Editor: Puji Purwanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X