Kenaikan Harga Minyak Goreng Picu Laju Inflasi Purwokerto dan Cilacap

- Senin, 4 April 2022 | 14:32 WIB
Kios pedagang pasar di Banyumas dipasangi selebaran informasi harga minyak goreng operasi pasar kemasan premium dan sederhana. (SMBanyumas/Puji Purwanto)
Kios pedagang pasar di Banyumas dipasangi selebaran informasi harga minyak goreng operasi pasar kemasan premium dan sederhana. (SMBanyumas/Puji Purwanto)

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Kenaikan harga minyak goreng di pasaran bulan lalu mendorong laju inflasi di Purwokerto dan Cilacap.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Rony Hartawan mengatakan, inflasi pada kedua daerah utamanya didorong kenaikan minyak goreng sejalan dengan adanya relaksasi ketentuan HET minyak goreng per 16 Maret 2022.


Kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam ras di tengah kebijakan larangan penjualan telur Hatching Egg (HE) untuk konsumsi kepada pembibit dan pelaku usaha perunggasan, serta akibat peningkatan biaya produksi pakan.

Baca Juga: BLT Minyak Goreng Akan Disalurkan ke Penerima BPNT, PKH dan PKL Penjual Gorengan

Selain itu, kenaikan harga cabai akibat terbatasnya pasokan akibat panen yang terganggu oleh musim hujan juga menjadi salah satu faktor pendorong inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada Maret 2022.

"Tingkat inflasi Purwokerto dan Cilacap pada Maret 2022, tercatat masing-masing sebesar 0,82% (mtm) dan 1,19% (mtm)," katanya.

Dengan perkembangan tersebut, secara tahun kalender inflasi Purwokerto tercatat sebesar 1,52% (ytd).

Adapun secara tahunan, Purwokerto tercatat inflasi sebesar 3,16% (yoy).

Capaian inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi Maret tahun 2019 sampai dengan 2021 yang sebesar 2,01% (yoy), namun masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional 2022 sebesar 3%±1% (yoy).

Baca Juga: Masih Kritis, Iwan Fals Nyanyikan Lagu Minyak Goreng, Ini Lirik Lagu Minyak Goreng Selengkapnya

Pada periode yang sama, secara tahun kalender inflasi Cilacap tercatat sebesar 1,93% (ytd).

Adapun capaian inflasi secara tahunan dilaporkan sebesar 3,41% (yoy) pada Maret 2022.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi Maret tahun 2019 sampai dengan 2021 yang sebesar 1,67% (yoy), namun masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional 2022 sebesar 3%±1% (yoy).

Rony Hartawan mengatakan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas dan Cilacap telah melakukan beberapa upaya pengendalian inflasi secara sinergis

Halaman:

Editor: Puji Purwanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Harga Cabai Stabil, Bawang Merah dan Telur Naik

Minggu, 28 Mei 2023 | 17:51 WIB

Pelaku Usaha Disabilitas Dibekali Kewirausahaan

Selasa, 23 Mei 2023 | 16:40 WIB
X