PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com-Proyek pekerjaan konstruksi dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk pengembangan sektor pariwisata tahun 2021 di Kabupaten Banyumas, ternyata mampu mendongkrak kenaikan angka pertumbuhan ekonomi menjadi 4,00 persen.
Dana pinjaman pemerintah pusat yang digelontorkan untuk Banyumas mencapai Rp 191 miliar atau sekitar Rp 184 miliar yang terlelang.
Padahal jika dibandingkan dengan tahun 2020, saat awal masa Pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi di Banyumas turun drastis, di angka minus 1,65 persen.
Baca Juga: Mobil Satlantas Polres Purbalingga Terlibat Kecelakaan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas, Suprih Handayani mengatakan, dibanding tahun 2020 lalu, pertumbuhan ekonomi di Banyumas dan hampir semua daerah mengalami kontraksi cukup dalam.
Namun, setahun kemudian, upaya pemulihan mulai bisa dilihat hasilnya.
Menurutnya, di wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen), pada kuartal 2021, ternyata pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyumas tergolong cukup baik, masuk nomor satu.
Baca Juga: 2.581 Botol Miras Dimusnahkan Satpol PP Banjarnegara
"Kemudian disusul nomor dua Kabupaten Kebumen, ketiga Banjarnegara, keempat Purbalingga dan terendah Cilacap," katanya saat paparan di acara launching pertumbuhan ekonomi tahun 2022 di Pendapa Si Panji Purwokerto, yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang), Senin 7 Maret 2022.
Artikel Terkait
Soal Migor dan Kedelai, Kemendag dan Kementan Perlu Bersinergi
Penderes di Banyumas Terima Bantuan Program BPJamsostek
Hebitren dan BI Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren
Soal Kelangkaan Minyak Goreng, Begini Kata Guru Besar Ekonomi Unsoed
Pemerintah dan Pertamina Putuskan Harga Elpiji 3 Kilogram Tidak Naik
Tarif Air Minum PAM Sumbang Inflasi Purwokerto dan Cilacap
Ini Penyebab Indonesia Masih Tergantung Kedelai Impor
UMKM Dapat Prioritas Alokasi Anggaran PEN