BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com - Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) bersama Bank Indonesia mendorong kemandirian ekonomi melalui pengembangan unit usaha pesantren.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hebitren, KH Muhammad Hasib Wahab Hasbullah mengatakan, saat ini tercatat 500 pesantren yang tergabung dalam Hebitren.
Pihaknya menargetkan pada tahun ini ada 1000 pesantren yang memiliki unit usaha untuk bergabung dalam wadah pengembangan ekonomi pesantren.
Sementara jumlah pesantren seluruh Indonesia saat ini tercatat sekitar 36 ribu.
"Sehingga nanti bisa mandiri ekonominya, mandiri usahanya tapi berkolaborasi dan kerja sama dengan instansi terakait yang saat ini dengan Bank Indonesia," katanya.
Ia mengatakan itu kepada wartawan usai pengukuhan pengurus Hebitren Eks Karesidenan Banyumas di Pesantren Miftahul Huda, Desa Pesawahan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Sabtu 26 Februari 2022.
Baca Juga: Realisasi Pemulihan Ekonomi Nasional Sudah 65 Prosen
Menurut dia, di wilayah eks Karesidenan Banyumas pesantren yang tergabung dalam Hebitren jumlahnya baru mencapai belasan. Harapannya, dalam waktu dekat ini jumlahnya terus bertambah.
"Target saya minimal 150 pesantren menjadi anggota di Hebitren eks Karesidenan Banyumas," katanya.
KH Muhammad Hasib Wahab Hasbullah optimistis pesantren di Banyumas potensial untuk mengembangkan usaha-usaha ekonomi pesantren terutama bidang pertanian.
Apalagi, di Banyumas ia melihat usaha pertanian padi milik Pesantren Miftahul Huda mampu swasembada pangan, sehingga mampu mencukupi kebutuhan beras untuk santri dan masyarakat sekitar dari usaha pesantren.
"Ke depan kami optimis, di Banyumas menjadi harapan kami usaha pesantren di bidang pertanian menjadi unggulan," katanya.
Kendati demikian, sektor pertanian selain padi dapat dikembangkan dengan mereplikasi ekosistem pada Hebitren yang lebih dulu berkembang.
Baca Juga: Di Hari Santri, Menag Apresiasi Kemampuan Pesantren Hadapi Pandemi
Artikel Terkait
Pelaku Wisata dan Ekonomi Kreatif Harus Bersiap Hadapi 'Revenge Tourism'
Ekonomi Masih Lesu, Banyumas Turunkan Target PAD di Perubahan APBD 2021
Tak Hanya Agama, Ekonomi Juga Bisa Picu Intoleransi
Terpuruk Akibat Pandemi, APBD 2022 Kabupaten Purbalingga Diarahkan untuk Kebangkitan Ekonomi
Apkasi Apresiasi Peran Pers Dorong Kebangkitan Ekonomi Daerah