BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com-Anggota DPR RI Sunarna mendorong kementerian terkait segera menyelesaikan persoalan ketersediaan dan tata kelola minyak goreng dan kedelai agar tak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"Beberapa waktu lalu sudah kita undang bersama Kementerian Pertanian, tetapi Menteri Perdagangan tak hadir di Komisi IV. Kita pertanyakan kenapa menteri tak bisa menyelesaikan hal ini," katanya usai panen padi dan ikan di lokasi minapadi Desa Panembangan Kecamatan Cilongok pada Kamis 24 Februari 2022.
Sunarna menjelaskan hal itu sangat ironis, karena Indonesia merupakan tiga besar negara penghasil kelapa sawit dunia. Sebagai pembantu presiden ia meminta menteri bisa segera menyelesaikan hal ini.
Baca Juga: Masjid Ambruk Akibat Gempa Bumi di Pasaman Barat
"Jangan sampai rakyat dibuat pusing oleh ketersediaan hingga harga minyak goreng di pasaran. Kalau minyak sulit kedelai sulit, tahu tempe sulit dicari maka lengkap sudah penderitaan rakyat," katanya.
Terkait kedelai, wakil rakyat yang juga mantan Bupati Klaten dua periode ini juga mendorong pemerintah untuk menyelesaikannya.
Pihaknya kementerian perdagang dapat bersinergi dengan kementerian pertanian untuk mengatasi persoalan ini.
Baca Juga: Literasi Digital Agar Jadi Budaya di Kalangan Pendidik
"Memang dengan terjadinya inflasi dunia sekarang harga kedelai juga turut terpengaruh. Bahkan secara umum harga pangan akan cenderung meningkat," katanya.
Terkait kedelai sebagai bahan baku makanan seperti tahu dan tempe inilah, tetap harus dicarikan penyelesaian.
Artikel Terkait
Pasar Kedelai dari Petani Banyumas Cukup Menjanjikan
Petani di Kampung Laut Cilacap Mulai Panen Kedelai
Persediaan Kedelai di Cilacap, Cukup Sampai Maret
Tidak Ikut Mogok, Begini Siasat Perajin Tahu dan Tempe di Banyumas Atasi Kenaikan Harga Kedelai
Tempe dan Tahu Sulit Dicari, Dinperindag Banyumas Pastikan Stok Kedelai Tetap Aman