Beras Picu Laju Inflasi Purwokerto dan Cilacap

Purwokerto, suaramerdeka-banyumas.com - beras menjadi salah satu komoditas yang memicu laju inflasi di Kota Purwokerto dan Cilacap.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Rony Hartawan mengatakan, pada Januari 2022 Kota Purwokerto inflasi 0,67% atau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Desember 2021 sebesar 0,74%.

Inflasi Purwokerto utamanya bersumber dari peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,36%.

Dilihat dari komoditasnya penyumbang terbesar inflasi antara lain, komoditas bahan bakar rumah tangga, beras, daging ayam ras, minyak goreng, dan rokok kretek filter.

Baca Juga: Harga Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau Picu Inflasi Purwokerto dan Cilacap

Di sisi lain, tekanan inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi pada kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan yang deflasi -0,11% dan memberikan andil -0,1%.

Utamanya bersumber dari penurunan biaya administrasi transfer uang seiring dengan implementasi kebijakan Bank Indonesia Fast Payment (BI-Fast).

"Ditinjau andil komoditasnya, ada beberapa komoditas yang andil deflasi terbesar antara lain, cabai merah, telur ayam ras, dan cabai hijau," kata Rony.

Secara tahunan, Purwokerto tercatat inflasi 2,51% pada bulan Januari 2022.

Capaian inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata historis inflasi Januari 2019 hingga 2021 sebesar 1,89%.

Sementara itu, pada periode yang sama di Kabupaten Cilacap inflasi 0,66% atau 2,28% year on year (yoy) dan 0,66% year to date (ytd).

komoditas penyumbang inflasi tertinggi antara lain, beras, daging ayam, rokok putih, jeruk dan tomat.

Baca Juga: Siswa dan Pendidik di Dua Sekolah Diterjang Covid-19, PTM Jenjang SMA/SMK di Banyumas Kembali 50 Persen

Sedangkan komoditas yang andil deflasi antara lain, cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, kacang panjang dan cabai hijau.