Indonesia Punya Bahan Baku DME Melimpah, Tapi Malah Impor Elpiji Rp 80 Triliunan Per Tahun

- Rabu, 26 Januari 2022 | 07:28 WIB
Tabung DME (Dimethil Eter) yang diwacanakan menjadi pengganti gas elpiji (SM Banyumas/dok)
Tabung DME (Dimethil Eter) yang diwacanakan menjadi pengganti gas elpiji (SM Banyumas/dok)

KEPRI, suaramerdeka-banyumas.com-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong hilirisasi industri terutama sektor minerba untuk menambah nilai ekonomi daripada harus mengekspor barang mentah. 

Pada kunjungannya ke Kepulauran Riau, Presiden juga menceritakan kunjungannya ke Kabupaten Muara Enim dalam rangka peletakan batu pertama proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME).

Baca Juga: Cegah Omicron, Sekolah Diminta Jaga Prokes Ketat

Presiden mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk melakukan hilirisasi industri tersebut.

“Tadi kembali ke DME, dimetil eter, kita punya bahan baku banyak sekali, gede sekali, kita malah impor elpiji Rp 80-an triliun setiap tahun. Terlalu nyaman kita ini, terlalu enak kita ini,” tambahnya.

Hilirisasi industri, tambah Presiden, juga akan memberikan banyak keuntungan bagi negara seperti pajak baik pribadi maupun perusahaan hingga pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat.

Baca Juga: Soal Edy Mulyadi, Ridwan Kamil Unggah Foto Kota Maju Manca dan Rencana Bung Karno Pindahkan IKN ke Kalimantan

“Yang paling penting membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya, bisa 7 ribu, kemarin di Konawe 27 ribu, di Morowali 45 ribu, ini yang dibutuhkan rakyat,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden kembali menekankan pentingnya hilirisasi industri dengan mulai menghentikan ekspor bahan mentah.

Presiden pun mendorong agar perusahaan-perusahaan dapat melakukan pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi sehingga meningkatkan nilai tambah dari produk tersebut.

Baca Juga: Cegah Omicron, Sekolah Diminta Jaga Prokes Ketat

“Ini harganya harga bahan mentah. Seperti tadi disampaikan oleh Pak Airlangga Hartarto, harusnya bisa 15 kali lipat hanya dijual 30 tadi. Padahal kalau menjadi barang jadi bisa 700. Ini enggak bisa diterus-teruskan,” lanjutnya.***

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Harga Cabai Stabil, Bawang Merah dan Telur Naik

Minggu, 28 Mei 2023 | 17:51 WIB

Pelaku Usaha Disabilitas Dibekali Kewirausahaan

Selasa, 23 Mei 2023 | 16:40 WIB
X