BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com-Untuk mengoptimalkan sumber daya hutan dan potensi alami untuk pengembangan ekonomi di wilayah Kecamatan Gumelar, para ibu PKK Desa Samudra Kulon kini mulai merintis produksi kain ecoprint.
Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Gumelar, Novita Wulandari mengatakan prosuksi ecoprint ini dirintis oleh para ibu PKK desa setempat.
Produksi ini sebagi bagian tindaklanjut kegiatan pelatihan produksi ecoprint tersebut. Diharapkan dengan produksi ecoprint ini, peluang usaha bahkan hingga peluang ekspor bisa terbuka.
"Seperti diketahui wilayah Gumelar sebagian wilayah Gumelar berbatasan dengan wilayah hutan Perhutani ataupun hutan rakyat.
Di sini juga banyak sekali bahan untuk pembuatan ecoprint ini baik dedaunan untuk motif dan untuk pewarna kain," jelasnya.
Dibandingkan dengan produksi kain lain, produksi ecoprint ini terbilang ramah lingkungan. Karena penggunaan bahan pewarna kain hingga motif menggunakan bahan alami yang ada di sekitar rumah warga, hutan dan kebun.
Baca Juga: Kapolresta Banyumas Pantau Vaksinasi yang Diikuti 126 Anak SD di Pliken
"Ecoprint ini merupakan kain yang diproduksi dengan motif dedaunan yang ada di sekitar kita. Untuk hasil warna dan lainnya memang unik, karena tiap dedaunan akan memunculkan warna yang berbeda," jelasnya.
Sementara itu hingga saat ini, ecoprint menjadi salah satu trend mode pakaian yang diminati pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Sejumlah pengusaha ecoprint dari Banyumas sendiri bahkan sudah mulai melaksanakan ekspor ecoprint ke sejumlah negara.
Baca Juga: Selama 2021, BSN Tetapkan 568 SNI
"Kami berharap nantinya dari Samudra Kulon ini akan berkembang lagi lebih banyak produksi ecoprint dan pasca produksi ini dapat digarap maksimal dengan kerjasama dengan berbagai pihak yang berkompeten," ujarnya.
Kepala Desa Samudra Kulon, Susmono mengatakan produksi kain ecoprint ini menjadi bagian dari output atau keluaran dari program pelatihan yang diselenggarakan pemerintah Desa.
Artikel Terkait
Luncurkan Logo Baru, UMKM Banyumas Loempia Bom Siap Go Nasional
Sentuhan Teknologi Informasi Memantik UMKM Bangkit di Masa Pandemi Covid-19
Dorong UMKM Naik Kelas, Karangtaruna Sunyalangu Gandeng Lembaga Pemerintah
Platform Digital Merangsang UMKM Beradaptasi di Masa Pandemi
Sudah 3500 UMKM Tergabung dalam Aspikmas
Digitalisasi Pemasaran Memacu UMKM Banyumas Naik Kelas
Pelaku UMKM Sangat Terbantu dengan JNE