PURWOKERTO, suaramerdeka- banyumas.com-Menjelang pergantian tahun, sejumlah komoditi kebutuhan pokok di wilayah Kabupaten Banyumas mulai merangkak naik.
Hal itu diungkapkan Bupati Banyumas Achmad Husein saat melakukan pemantauan pasar bersama Loka POM Banyumas, Senin 27 Desember 2021.
“Harga sembako yang naik seperti daging, telor, yang biasa kenaikan kebutuhan pokok itu menjelang tahun baru,"kata Bupati di Pasar Sokaraja.
Baca Juga: Pabrik Kayu di Majenang Terbakar
Menurutnya, jika keadaan ini terus berlanjut maka akan dilakukan operasi pasar (OP). Namun ini masih menunggu adanya instruksi dari provinsi.
"Kalau harganya sudah di level tertentu kita harus intervensi, ya kita intervensi melalui operasi pasar,” tambahnya.
Sementara kunjungan ke pasar ini untuk memastikan keamanan makanan dan jajanan yang dijual di Pasar Sokaraja dan beberapa pasar lainya.
Sekaligus untuk memastikan aktivitas pedagang dan pengunjung di pasar tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan.
Bupati minta pedagang untuk jangan sampai menjual makanan yang mengandung zat-zat berbahaya, sehingga dapat mengancam kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya.
“Ini kan dalam rangka melindungi konsumen, maka BPOM dengan pemerintah daerah melakukan kerjasama pengecekan. Bukan hanya sekarang tapi ini periode harian biasanya di jajanan pinggir jalan, sekolah. Pada hari ini di pasar – pasar ada pasar Sangkalputung, Banyumas dan Sokaraja,“ katanya.
Baca Juga: Harga Sembako di Banyumas Melonjak
Kepala Loka POM Banyumas Suliyanto mengatakan, pemeriksaan ini adalah dalam rangka antisipasi kemanan pangan saat Natal dan Tahun Baru.
Menurutnya intensifikasi pengawasan pangan natal dan tahun baru kita laksanakan sebenarnya sudah dari awal Desember kemarin hingga nanti awal Januari.
“Uji cepat terhadap bebarapa sampel. Hari ini ada 15 sampel yang kita uji. Masih kita temukan teri medan yang mengandung formalin, berasal dari luar Banyumas. Kemudian masih kita temukan juga kerupuk cantir yang warna merah dan tadi informasinya berasal dari Ajibarang.
Kami akan melakukan komunikasi, informasi, edukasi kepada masyarakat. Kerupuknya mengandung pewarna rhodamin B yang biasanya digunakan untuk kain, kayu, dan ini digunakan di makanan maka lebih berbahaya,” katanya.***
Artikel Terkait
Sediakan Makanan bagi Siswa di Isolasi Terpusat, Polres Purbalingga Dirikan Dapur Umum
Jokowi Unggah Gambar Aneka Makanan dan Minuman Khas Daerah, Ada Tempe Mendoan dan Banyak Lagi yang Lainnya...
Harga Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau Picu Inflasi Purwokerto dan Cilacap
Implementasi Industri 4.0 Meningkatkan Produktivitas IKM Makanan Minuman
Harga Sembako di Banyumas Melonjak
Hati-hati, Beredar Produk Pangan Mengandung Bahan Kimia Berbahaya