SEMARANG, suaramerdeka- banyumas.com– Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan penghargaan kepada 14 kabupaten/ kota pemenang Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) dan tiga pemenang Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) 2021.
Penyerahan penghargaan dilakukan di Grhadhika Bhakti Praja, Kamis, 25 November 2021.
Kreasi dan inovasi tersebut nantinya akan terus dikembangkan menjadi produk yang dapat dikomersilkan.
Untuk 14 kabupaten/ kota penerima penghargaan IDSD meliouti, Kota Surakarta, Kota Semarang, Salatiga, Kota Pekalongan, Wonogiri, Sragen, Kabupaten Semarang, Rembang, Purbalingga, Pati, Kudus, Kendal, Banyumas dan Batang.
Kabupaten Banyumas meraih juara 2 pada kategori Sumber Daya Manusia (SDM).
Selain itu salah satu warga Banyumas, yakni Teguh Waluyo juga menjadi juara peetama kreatifitas dan inovasi masyarakat (Krenova).
Teguh Waluyo adalah warga Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang yang berhasil membudidayakan madu klanceng.
Ia bersama 32 warga lainnya membudidayakan lebih dari 3.000 koloni lebah madu klanceng.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, untuk bisa bersaing diperlukan kreativitas dan inovasi. Tidak hanya dari pemerintah atau pemerintah daerah, melainkan juga dari masyarakat.
“Alhamdulillah untuk IDSD (Pemkab) Juara dua dan kreatifitas dan inovasi masyarakat (Krenova) atas namae Teguh Waluyo juara pertama, kategori kearifan lokal," katanya.
Husein mengatakan, penghargaan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah provinsi terhadap kabupaten/ kota maupun masyarakat, yang telah berhasil melakukan inovasi kreasi.
"Mas Teguh luar biasa. Siapa yang nyusul, Banyumas orangnya banyak yang pandai berinovasi," lanjut Bupati.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan penghargaan yang diberikan untuk meningkatkan daya saing dari Kabupaten/kota dan masyarakat.
“Ini kita kasih pernghargaan kepada mereka yang berhasil melakukan kreasi inovasi. Sehingga ada daya saing dari kabupaten/kota dan dari masyarakat, yang ternyata temuannya cukup banyak,” tuturnya.
Diharapkan, temuan kreasi inovasi tersebut menjadi ruang yang bisa menyelesaikan persoalan yang melibatkan berbagai pihak.
“Kenapa perlu kreasi inovasi? Karena menyongsong era 5.0. Itu sebenarnya komunitas itu bisa menyelesaikan sendiri. Memadukan berbagai kekutan, sumberdaya, termasuk teknologi informasi digital untuk menyelesaikan persoalan. Nah, ternyata banyak kabupaten/kota ini yang hebat-hebat. Bahkan tadi ada bagian masyarakat yang terlibat dan hasilnya cukup bagus, dan kita kasih penghargan pada mereka,” tandas Gubernur.***
Artikel Terkait
Vaksinasi Diakselerasi Untuk Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional
Pelaku Wisata dan Ekonomi Kreatif Harus Bersiap Hadapi 'Revenge Tourism'
Ekonomi Masih Lesu, Banyumas Turunkan Target PAD di Perubahan APBD 2021
Tak Hanya Agama, Ekonomi Juga Bisa Picu Intoleransi
Terpuruk Akibat Pandemi, APBD 2022 Kabupaten Purbalingga Diarahkan untuk Kebangkitan Ekonomi
Ikhtiarkan Pulihkan Ekonomi Desa, Windujaya Bangun Taman Wisata Bukit Asri
Apkasi Apresiasi Peran Pers Dorong Kebangkitan Ekonomi Daerah
Desa Inklusi, Ikhtiar Meningkatkan Kesejahteraan dan Mendorong Laju Ekonomi
Realisasi Pemulihan Ekonomi Nasional Sudah 65 Prosen