SEMARANG, suaramerdeka-banyumas.com–Komoditas bahan makanan petai, jengkol, daun singkong dan lainnya asal Jawa Tengah (Jateng) kini telah tembus pasar ekspor Australia.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop UKM) Jateng Ema Rachmawati, mengatakan komoditas sayur memang sangat diminati mancanegara.
“Pembahasan dengan Konjen Sydney, mereka minta selain food and beverages, juga minta satu kontainer isinya 25 persen cabe merah frozen, 10 persen petai.
Baca Juga: Sopir Mobil Dinas DPRD Purbalingga, Korban Meninggal Kecelakaan Tol Cipali Dimakamkan di Kebasen
Lainnya daun singkong, singkong, jengkol, dan kakap putih,” ujarnya di hadapan Gubernur Ganjar Pranowo dan hadirin lain, di Kantor Pelindo 3 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Jumat Sore 29 Oktober 2021.
Untuk memenuhi, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng.
Sementara untuk produk kakap putih pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Jateng, dalam memenuhi pesanan tersebut.
Selain sayuran, ia memaparkan potensi ekspor furnitur ke Belgia dan tengah dijajaki tiga pasar luar negeri, yakni Jepang, Australia, dan India.
Selain produk tersebut, pasar di Australia juga berminat terhadap produk aksesoris, briket, bahan industri, dan sebagainya.
Sementara itu, dua produk kerajinan kain lukis dan enceng gondok juga berpeluang masuk pasar Jepang.
Baca Juga: Kemendikbudristek Tetapkan Braen, Krumpyung dan Nopia Purbalingga Jadi Warisan Budaya Tak Benda 2021
Produk bikinan Nasrafa dan Bengok Craft itu lolos kurasi, dan akan dijual di department store terkemuka seperti Tsurya dan Mitsukoshi.
“Untuk pasar Mumbai India, mintanya produk pertanian dan jamu-jamuan.
Kalau untuk Kanada kami sedang diskusi, mintanya home living seperti sapu lidi dan sulak (kemoceng). Namun karena naik terus (tarif shipping) buyer dari Kanada mundur dulu,” imbuhnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi hal ini. Selain itu, ia juga terus membuka kanal informasi dengan kedutaan besar, di berbagai negara.
“Makanan dan minuman sudah mulai.
Dubes Jepang aktif sekali, sedikit-sedikit menelpon. Selain dagang saya juga ingin kerja sama soal kebencanaan. Di sana ada tempat simulasinya keren banget,” tandas Ganjar.***
Artikel Terkait
BPJS Ketenagakerjaan dan Hiswana Migas Jalin Sinergi Program Jamsostek
Racana Soedirman Dorong Pengembangan Produksi Gropak di Desa Wlahar Wetan
Sentuhan Teknologi Informasi Memantik UMKM Bangkit di Masa Pandemi Covid-19
Dikabarkan Berhenti Operasional, Bandara Jenderal Besar Soedirman Malah Unggah Jadwal Penerbangan Citilink
Ini Kata Manajemen Citilink Soal Anjloknya Okupasi di Bandara JB Soedirman
Pengerjaan PEN di Banyumas Capai 30 Persen, Masih Sesuai Jadwal
Ini Penjelasan LBM NU Jawa Timur Fatwa Cryptocurrency Haram
Mengenal Apa Itu Cryptocurrency, Jenis dan Fungsinya
Ini Kelebihan dan Kekurangan Mata Uang Kripto
Desa Inklusi, Ikhtiar Meningkatkan Kesejahteraan dan Mendorong Laju Ekonomi