Petai, Jengkol, Daun Singkong Asal Jateng Tembus Pasar Ekspor Australia

- Minggu, 31 Oktober 2021 | 03:34 WIB
Resep Sambal Terasi Banyumasan ditambah lalap petai dan jengkol. (SM Banyumas/Susanto)
Resep Sambal Terasi Banyumasan ditambah lalap petai dan jengkol. (SM Banyumas/Susanto)
SEMARANG, suaramerdeka-banyumas.comKomoditas bahan makanan petai, jengkol, daun singkong dan lainnya asal Jawa Tengah (Jateng) kini telah tembus pasar ekspor Australia.
 
 Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop UKM) Jateng Ema Rachmawati, mengatakan komoditas sayur memang sangat diminati mancanegara.
 
“Pembahasan dengan Konjen Sydney, mereka minta selain food and beverages, juga minta satu kontainer isinya 25 persen cabe merah frozen, 10 persen petai.
 
 
Lainnya daun singkong, singkong, jengkol, dan kakap putih,” ujarnya di hadapan Gubernur Ganjar Pranowo dan hadirin lain, di Kantor Pelindo 3 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Jumat Sore 29 Oktober 2021.
 
Untuk memenuhi, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng.
 
Sementara untuk produk kakap putih pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Jateng, dalam memenuhi pesanan tersebut.
 
 
Selain sayuran, ia memaparkan potensi ekspor furnitur ke Belgia dan tengah dijajaki tiga pasar luar negeri, yakni Jepang, Australia, dan India.
 
Selain produk tersebut, pasar di Australia juga berminat terhadap produk aksesoris, briket, bahan industri, dan sebagainya.
 
Sementara itu, dua produk kerajinan kain lukis dan enceng gondok juga berpeluang masuk pasar Jepang.
 
 
Produk bikinan Nasrafa dan Bengok Craft itu lolos kurasi, dan akan dijual di department store terkemuka seperti Tsurya dan Mitsukoshi.
 
“Untuk pasar Mumbai India, mintanya produk pertanian dan jamu-jamuan.
 
Kalau untuk Kanada kami sedang diskusi, mintanya home living seperti sapu lidi dan sulak (kemoceng). Namun karena naik  terus (tarif shippingbuyer dari Kanada mundur dulu,” imbuhnya.
 
 
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi hal ini. Selain itu, ia juga terus membuka kanal informasi dengan kedutaan besar, di berbagai negara.
 
“Makanan dan minuman sudah mulai.
 
Dubes Jepang aktif sekali, sedikit-sedikit menelpon. Selain dagang saya juga ingin kerja sama soal kebencanaan. Di sana ada tempat simulasinya keren banget,” tandas Ganjar.***

Editor: Susanto

Sumber: jatengprov

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Harga Cabai Stabil, Bawang Merah dan Telur Naik

Minggu, 28 Mei 2023 | 17:51 WIB

Pelaku Usaha Disabilitas Dibekali Kewirausahaan

Selasa, 23 Mei 2023 | 16:40 WIB
X