Ini Kata Manajemen Citilink Soal Anjloknya Okupasi di Bandara JB Soedirman

PURBALINGGA, suaramerdeka-banyumas.com - Manajemen maskapai penerbangan Citilink menduga anjloknya okupansi di Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman Purbalingga akibat adanya persyaratan tes PCR dan PPKM.

Karena itu pula, maskapai ini sempat dikabarkan menutup sementara layanan penerbangan dari ke Bandara yang belum lama dibuka tersebut.

Vice Presiden Operation Planing and Suport Citilink Joko Suprapto mengatakan, kendala utama menurunnya animo masyarakat menggunakan transportasi udara ditengarai setelah diberlakukanya syarat PPKM dan tes PCR bagi penerbangan dari dan ke Jawa - Bali.

"Memang salah satu kesimpulan awal dari kami ya terkait hal itu," ujarnya saat bertemu dengan Sekda Purbalingga dan pengelola Bandara JB Soedirman di ruang rapat Bupati Purbalingga, Rabu, 27 Oktober 2021.

Baca Juga: Citilink Dikabarkan Tak Layani Penerbangan di Bandara JB Soedirman, Ini Respon Pemkab Purbalingga

Menurutnya, pihaknya masih optimis terutama untuk rute Purbalingga - Halim Perdana Kusuma Jakarta.

Sementara itu, Sekda Purbalingga, Herni Sulasti mengatakan, pertemuan dengan jajaran Citilink dan Bandara JB Soedirman guna mengetahui lebih detail terkait kendala tersendatnya operasional penerbangan di Bandara JBS.

Termasuk upaya-upaya yang bakal dilakukan guna meningkatkan konektivitas bandara JBS.

Pada kesempatan itu hadir pula Station Manager Citilink Purbalingga Muhammad Mulyanudin, Eksekutif General Manager Bandara JBS, Catur Sudarmono serta perwakilan biro wisata.

Baca Juga: Dikabarkan Berhenti Operasional, Bandara Jenderal Besar Soedirman Malah Unggah Jadwal Penerbangan Citilink

"Selain membahas berbagai kendala yang dihadapi, hari ini kita juga berdialog terkait upaya-upaya yang bisa dilakukan bersama stakeholder terkait," jelas Sekda.

Dikatakan Herni, Pemkab Purbalingga berkomitmen membantu konektifitas bandara kembali bergeliat.

Dia mengemukakan, ada sejumlah wacana kerjasama yang akan diambil Bupati sampai animo masyarakat kembali meningkat.

"Tentu saja supporting ini tidak mungkin dilakukan sendiri oleh Pemkab Purbalingga namun juga bersama-sama pemkab disekitar bandara serta Pemprov Jateng," katanya.***