PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Inflasi Kabupaten Banyumas turun menjadi peringkat 31 besar di Indonesia.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, inflasi Kabupaten Banyumas sebelumnya termasuk cukup tinggi, yakni di peringkat 10 besar tertinggi di Indonesia.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Banyumas berupaya mengendalikan kondisi tersebut.
"Alhamdulillah, inflasi Kabupaten Banyumas tadinya 10 besar tertinggi di Indonesia, sekarang sudah mulai turun jadi 31 besar," paparnya pada Konferensi Pers Kesiapan Menjelang Lebaran 2023 di Graha Satria komplek Pendapa Si Panji Purwokerto, Selasa 28 Maret 2023 lalu.
Baca Juga: Kendalikan Inflasi, Pj Bupati Luncurkan Gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah di Cilacap
Dia mengklaim, penurunan peringkat inflasi ini berkat berbagai upaya yang telah dilakukan seperti operasi pasar.
"Setiap pagi saya menerima (pesan) Whatsapp grup harga-harga barang. Jika kecenderungannya naik kita langsung operasi pasar," ungkapnya.
Adapun untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok, TPID Kabupaten Banyumas bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) di Pasar Manis dan Pasar Wage untuk memasok lima komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi.
Komoditas itu di antaranya beras, telur, cabai, bawang merah dan minyak goreng.
Baca Juga: Inflasi Purwokerto dan Cilacap 2022 Diprediksi Tinggi
"Untuk mengatasi harga barang di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) atau Harga
Acuan, di pasar kita ada kios TPID. Seperti kemarin saat harga telur naik," kata
Husein.
Husein meminta para pedagang grosir atau toko-toko besar untuk bekerjasama menyediakan stok harian maupun sebagai antisipasi menghadapi inflasi.
Dia mengatakan, Pemkab Banyumas akan memberikan bantuan biaya transportasi untuk barang-barang yang memiliki nilai inflasi tinggi.
Baca Juga: Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau Picu Inflasi Purwokerto dan Cilacap
Artikel Terkait
Ini Alasan Kusen Pintu dan Jendela UPVC Lebih Tahan Lama, Bisa Sampai 30 Tahun!
Bangun Optimisme Melalui Komunikasi, BRI Boyong 7 Penghargaan di Ajang PR Indonesia Awards (PRIA) 2023
Ramadan, Pesanan Beduk Keniten Meningkat
Di Purwokerto, Harga Telur dan Cabai Mulai Merangkak Naik
Lewat Bazar Ramadan, Aspikmas Gumelar Dorong Ekonomi UMKM Eksis
Bermodal Pinjaman Dari BRI, Wanita Asal Makassar Sukses Buka Usaha Kue
Ajak Jadi Konsumen Cerdas, BSN Minta Masyarakat Pilih Produk Ber-SNI
Kembangkan Talenta Digital & IT, BRI Kembali Buka Program Management Trainee - BFLP IT
Ramadan, Harga Kurma di Purwokerto Naik 50 Persen
Petik Pelajaran Berharga Dari Kasus SVB, Dirut BRI Sebut Potensi Resesi Indonesia Hanya 2% di 2023