MALANG, suaramerdeka-banyumas.com- Tragedi Kanjuruhan dalam Liga 1 Sepak Bola yang menewaskan lebih dari 100 orang ini terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3.
Dikutip dari Antaranews Jatim, hingga Minggu dini hari 2 Oktober 2022, kurang lebih pukul 00.23 WIB, kondisi di luar stadion terlihat truk yang mengangkut suporter hilir mudik untuk mereka yang membutuhkan perawatan.
Hingga saat ini pihak Polres Malang dan manajemen belum memberikan keterangan resmi terkait adanya jumlah korban yang meninggal dunia akibat tragedi tersebut.
Baca Juga: Kejutan, Marco Bezzecchi Rebut Pole Position MotoGP Thailand 2022
kericuhan bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah.
Melihat kondisi tersebut, pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan.
Para pemain Persebaya meninggalkan lapangan dengan menggunakan empat mobil Barracuda milik polisi.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Lebih dari 100 Orang Tewas, Sepak Bola Indonesia Berduka
Namun berbeda nasib dengan Persebaya, beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu.
Kericuhan itu semakin membesar adanya sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya.
Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Sumber: Antara Jatim
Artikel Terkait
Menang dari Persibas, Persibangga Optimistis Hadapi PSIW Wonosobo
Jadwal Pertandingan PSCS Cilacap Pekan 6, Melawat ke Persekat Tegal di Stadion Tri Sanja
Persaingan Grup Tengah Ketat, PSCS Cilacap Incar Poin Penuh di Kandang Persekat Tegal
Tahan Imbang Persekat Tegal, PSCS Cilacap Jaga Tren Positif Laga Tandang
Ditahan PSIW, Persibangga Masih Di Puncak Klasemen
Tragedi Kanjuruhan, Lebih dari 100 Orang Tewas, Sepak Bola Indonesia Berduka