12 Pondok Pesantren Terima Bantuan Beras dari Bulog

- Jumat, 20 Agustus 2021 | 22:57 WIB
 BANTUAN BERAS: Bupati Tiwi menerima bantuan beras dari Perum Bulog. (SM/Arief Noegroho)
BANTUAN BERAS: Bupati Tiwi menerima bantuan beras dari Perum Bulog. (SM/Arief Noegroho)


Purbalingga, suaramerdeka-banyumas.com- Sebanyak 12 pondok pesantren mendapat bantuan program Coorporate Social Responsibility (CSR) dari Perum Bulog berupa beras Fortivit sebanyak 5 ton. Bantuan diterima Bupati Dyah Hayuning Pratiwi di Pendopo Dipokusumo, Jumat (20/8).

Direktur Human Capital Perum Bulog Purnomo Sinar Hadi mengatakan, Perum Bulog memiliki produk beras hasil fortifikasi yang mampu meningkatkan stamina dan imunitas tubuh.

Kandungan vitamin dalam beras Fortivit dianggap mampu meningkatkan sumber daya manusia.

Baca Juga: Dipercepat, Vaksinasi Covid-19 Untuk Kelompok Disabilitas Enam Provinsi

“Bantuan beras ini sebenarnya diperuntukkan bagi daerah dengan angka stunting tinggi. Kabupaten Purbalingga memiliki angka stunting cukup tinggi pada 5 tahun lalu, tepatnya tahun 2016 dimana angka stunting Purbalingga mencapai 23%.” kata Purnomo.

Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi langkah Bulog memberikan bantuan bagi 12 pimpinan pondok yang berupa beras Fortivit. Ponpes merupakan salah satu yang terdampak pandemi.

“Kami berharap bantuan ini bisa bermanfaat dan menjadi keberkahan untuk kita semua. beras fortivit ini merupakan beras yang memiliki kandungan vitamin, sebetulnya beras ini ditujukan kepada daerah daerah dalam rangka penanganan stunting.” tuturnya.

Baca Juga: Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Indonesia Meningkat 88,6 Prosen

stunting merupakan permasalahan nasional dan menjadi program prioritas pemerintah pusat untuk ditangani oleh seluruh pemerintah kabupaten kota di Indonesia.

Angka stunting di Purbalingga dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan.

“Mudah-mudahan angka stunting ini terus menurun dan kita bisa bareng-bareng mensukseskan program prioritas pemerintah pusat terkait stunting.” ungkap Tiwi.

Baca Juga: Bantu Pengentasan Pandemi, Semua Pihak Perlu Tingkatkan Literasi Data Covid-19

Kepala Dinkes Purbalingga Hanung Wikantono menjelaskan, berdasarkan data dari aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat ( EPPGBM) pengukuran sampai dengan 15 Juni 2021, jumlah bayi stunting di Kabupaten Purbalingga kini turun dan berada di angka 14,57%. Secara rinci jumlah bayi ketegori pendek 5.074 (11,37%) dan bayi sangat pendek sejumlah 1.426 (3,20%).

Editor: Susanto

Tags

Terkini

X