PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Banyumas menyerahkan 1.000 bibit durian varietas monotong kepada jajaran pengurus kecamatan dan ranting (desa/kelurahan) untuk ditanam di lingkungan masing-masing.
Penyerahan bibit tersebut bersamaaan pelaksanaan musyawarah cabang (muscab) DPC PAN se-Jatweng yang digelar secara virtual, dipandu langsung oleh pengurus DPW Jateng, Sabtu (14/8) lalu. Dilanjutkan dengan rapat kerja daerah (rakerda).
Untuk muscab di tingkat DPD Banyumas, dilaksanakan di kantor sekretariat DPD PAN Jl M Yamin Purwokerto, diselenggarakan dengan protokol kesehatan.
Baca Juga: Mengasah Empati di Tengah Pandemi
"Setelah pengurus cabang (kecamatan) dibentuk, saat rakerda kita canangkan penanaman 1.000 bibit durian. Ini ditanam di semua cabang dan ranting se-Kabupaten Banyumas. Karena ranting ada 331, rata-rata satu ranting kita berikan tiga bibit," kata Ketua DPD PAN Kabupaten Banyumas Akhmad Saefulhadi, usai muscab dan rakerda DPD PAN Banyumas.
Pemberian bantuan bibit durian ini, kata dia, bagian dari realisasi program kerja kepengurusan, yang diberi nama PAN duwe rerncana nyata (PAN-Duren).
Menurutnya, dyrian khususnya jenis montong merupakan khas unggulan dari Banyumas. Sehingga perlu dikembangbiakan dan terus dibudiayakan luas ke masyarakat, terutama di Banyumas.
Baca Juga: Film-film Pelajar yang Masuk Nominasi Festival Film Purbalingga 2021, Ada dari Sekolahmu?
"Ini bagian dari gerakan nyata pemberdayaan PAN ke konstituen dan masyarakat. Selain untuk memperkuat jaringan kepengurusan sampai bawah," kata anggota DPRD Banyumas periode 2019-2024 ini.
Lebih lanjut Saefulhadi menerangkan, rencana nyata berikutnya adalah menyiapkan bantuan pupuk organik, untuk kalangan petani di Banyumas, dengan cakupan area sekitar 34 ribu hektare lahan pertanian.
"Program ini rencananya bekerjasama dengan dinas pertanian dan kementeerian pertanian. Ini sedangkan diajukan oleh dinas pertanian melalui link dari Fraksi PAN DPR ke kementerian pertanian," terangnya.
Baca Juga: Percepat Testing, Jokowi Perintahkan Menkes Turunkan Harga Tes PCR
Program tersebut disiapkan, karena menurutnya, saat ini kondisi petani di Banyumas masih belum diperhatikan serius. Salah satunya, intensifikasi pertanian masih rendah.
Jika bantuan pupuk organik terealisasi, maka program yang akan dikawal adalah di Banyumas ada percontohan untuk area sekitar 25 hektare.
"Dengan adanya koperpan, tadinya lahan satu hektare hanya menghasilkan 4 ton, dengan dintensifikasikan, satu hektare hasilnya bisa 8 ton (padi)9/ Ini nanti ada sentuhan khusus mulai dari pengolahan, pengairan, bibit unggul yang baik, pupuk yang hemat, pemberantasan hama diantisipasi supaya terkendali. Harapannya pasca panen hasilnya baik," jelasnya.
