PURWOKERTO, suaramerdeka.banyumas.com - Bupati Banyumas Achmad Husein memamerkan cara penanganan sampah di wilayahnya saat menerima kunjungan sivitas akademika Universitas Nasional (Unas) Jakarta, di komplek Pendapa Si Panji Purwokerto, Selasa, 24 Januari 2023.
Persoalan sampah, sejatinya tidak hanya dialami oleh kota besar seperti Jakarta, tetapi juga di Banyumas.
"Sampah merupakan problem yang tidak bisa ditangani dari dulu. Karena sampah dibuang di TPA. Problem awal yang dilalui yaitu TPA harus ditutup karena demo dari warga yang merasa terganggu dari baunya," tutur Bupati Husein.
Adapun kunjungan dari sivitas akademika Unas Jakarta tersebut dalam rangka program Pengabdian kepada Masyarakat yang berlokasi di Desa Kalikidang, Kecamatan Sokaraja.
Baca Juga: Kurangi Beban PST3R Tanjung, Pusat Daur Ulang Sampah di Bantarsoka Dibangun 2023 ini
Semenjak TPA ditutup, kata dia, Banyumas mengalami kodnsisi darurat sampah. Sampah dari masyarakat menumpuk di mana-mana.
Awalnya, Husein memberikan solusi permasalahan sampah, yakni dimulai dari masyarakat dengan cara memilah antara organik dan anorganik.
Tak cukup dengan itu, pemerintah daerah meluncurkan inovasi 'Jek-Nyong' yaitu sebuah aplikasi digital agar sampah yang dipilah warga dapat terangkut dengan sistem jemput bola.
"Prosesnya dengan membayar sampah kepada masyarakat, yang sudah dipilah sampah organik, dengan harga sekarang Rp.150/kg, yang sistemnya seperti (aplikasi) GoJek," terangnya.
Artikel Terkait
Langkah Menangani Sampah oleh Pemkab Banyumas itu Dinamai Sumpah Beruang
Inovasi 'Sumpah Beruang' Tangani Sampah dari Bupati Banyumas Masuk TOP 99
Di Desa Penggalang, Cilacap, Sampah Non Organik Diubah Jadi Emas, Kok Bisa?
Temuan Tempat Sampah Terapung, dan Filter Asap Kenalpot Siswa Asal Cilacap, Raih Medali di Taiwan
Patut Ditiru, Penonton Jepang Bersihkan Sampah di Stadion Piala Dunia Qatar 2022
Mulai 2023, Masyarakat Kota Jogja Yogyakarta Dilarang Buang Sampah Anorganik