Intip Hunian Sementara Bagi Korban Tanah Bergerak Karanggintung yang Dibangun dengan Semangat Pentahelix

- Senin, 19 Desember 2022 | 23:17 WIB
Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar meninjau lokasi pembangunan hunian sementara (huntara)  (SM / Teguh Hidayat Akbar)
Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar meninjau lokasi pembangunan hunian sementara (huntara) (SM / Teguh Hidayat Akbar)

CILACAP, suaramerdeka-banyumas.com- Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar meninjau lokasi pembangunan hunian sementara (huntara) yang disiapkan bagi warga terdampak bencana tanah bergerak di Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap pada Senin 19 Desember 2022. Turut mendampingi, Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Wijonardi bersama sejumlah unsur Forkopimda, Forkopimcam, hingga pemerintah desa setempat.

 

Peninjauan diawali dengan melihat dampak kerusakan yang ditimbulkan pergerakan tanah di Dusun Pagergunung, dan penanaman pohon trembesi sebagai upaya mitigasi vegetasi. Dilanjutkan peninjauan ke lokasi pembangunan huntara yang menempati lahan eks lapangan olahraga di dusun setempat.

Baca Juga: 11 Tersangka Teroris Ditangkap Jelang Nataru di Sumatera

Pj Bupati beserta rombongan melihat kegiatan kerja bakti yang melibatkan masyarakat terdampak dan masyarakat sekitar, dibantu relawan MTA, MDMC, BAGANA, TNI AD/AL dan Polri. Kemudian mengecek bangunan huntara, dan menerima penjelasan dari Kalak BPBD tentang konsep dan desain bangunan huntara. 

 

Dia juga menyempatkan bertegur sapa dan berterimakasih dengan para pekerja, maupun sukarelawan bencana yang terlibat dalam proses pembangunan huntara. 

 

Termasuk di dalamnya, menyimak penjelasan Camat Gandrung, Yani Yustintia selaku komandan posko bencana kecamatan di posko pembangunan huntara tentang rencana dan target capaian.

Baca Juga: Dilantik Jokowi, Laksamana Yudo Margono Resmi Panglima TNI

Kemudian, dilanjutkan penyerahan bantuan sembako dan memberikan motivasi bagi warga terdampak dan menyempatkan untuk berdialog dengan warga, hingga melakukan evaluasi pembangunannya.

 

Dalam kesempatan itu, Yunita Dyah Suminar mengatakan, bahwa di daerah terdampak tanah gerak desa itu memiliki karakteristik tanah yang tidak stabil. Karena itu, saat hujan lebat mengguyur menjadi rentan mengalami pergeseran, sehingga dinilai membahayakan penghuni.

 

Karena itu, pihaknya selaku pemerintah melalui BPBD Cilacap dengan dibantu CSR dunia usaha, maupun pihak terkait lainnya, kemudian bersama-sama mengatasi masalah tersebut melalui pembangunan huntara. "Jadi rumah (huntara) ini adalah rumah yang dibangun dengan semangat pentahelix," kata Yunita Dyah Suminar kepada sejumlah awak media di lokasi.

Halaman:

Editor: Gayhul Dhika Wicaksana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X