BANYUMAS suaramerdeka-banyumas.com-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas terus mendorong dan mengadakan sosialisasi di berbagai forum untuk mengoptimalkan konsep dan praktif mitigasi bencana.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho mengatakan konsep mitigasi bencana ada dua yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non struktural.Baca Juga: Dukung Pemilu Sukses, Pemkab Banjarnegara Bentuk Satgas Linmas Untuk mitigasi struktural dilaksanakan melalui pembangunan.
"Sedangkan mitigasi non struktural melalui edukasi. Mitigasi itu bagaimana merencanakan dan melaksanakan kesiapsiagaan kita terhadap bencana termasuk upaya pencegahan bencana," katanya.
Dijelaskan Budi dengan kata lain yang lebih populer, mitigasi ini intinya adalah bagaimana kita berupaya kenali risiko dan kurangi bahaya bencana.
Upaya penanggulangan, pencegahan dan kesiapsiagaan bencana menjadi hal yang terdepan.
Baca Juga: Honeymoon di Bali, Glenca dan Rendy Bikin Netizen Jomblo Mlongo dan Iri
"Kalau sudah terjadi bencana mau tidak mau kita harus hadapi. Kita tangani daruratnya dulu terutama paling utama adalah ketika ada korban jiwa," tandasnya.
Sampai dengan November 2022, angka bencana alam berupa tanah longsor dan banjir luapan di Kabupaten Banyumas mencapai angka 1.100 kejadian.
Sementara itu untuk kejadian bencana dengan korban jiwa ada di Kebasen dan Arcawinangun yaitu akibat dampak tanah longsor.
Artikel Terkait
Sungai Tajum Meluap Timbulkan Banjir, Longsor Tutup Jalan Penghubung Banyumas-Brebes
Longsor, Dua Rumah di Desa Kasih Purbalingga Rusak
Longsor Sejumlah Titik Jalan Kabupaten, Jalur Gumelar Brebes Terputus
Dampak Longsor dan Banjir Luapan Gumelar Masih Ditangani
Ganjar Kunjungi Lokasi Longsor Gumelar, Akan Dibangun Jembatan Sementara Penghubung Alternatif Banyumas-Brebes
Jembatan Lopasir Penghubung Adisara-Karanglewas Longsor
Hujan Deras, Akses Jalan Tanalum-Sumampir Tertutup Longsor
Sampai November, Ada 1.100 Longsor dan Banjir Luapan di Banyumas