BANJARNEGARA, suaramerdeka-banyumas.com – Infeksi HIV masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia dan nasional. Di Kabupaten Banjarnegara, sejak tahun 2019 tercatat 28 jiwa melayang akibat HIV/AIDS.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Banjarnegara Tursiman mengatakan, sampai saat ini HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan utama baik global maupun nasional.
Kasus HIV di Kawasan Asia Tenggara menyumbang 10% dari total beban HIV di seluruh dunia.
“Di Indonesia, prevalensi HIV di Sebagian besar wilayah sekitar 0,26%, sedangkan di Papua dan Papua Barat mencapai 1,8%,” katanya, saat membuka talk show Hari AIDS Sedunia, kerjasama Dinas Kesehatan Banjarnegara dengan RS Emanuel Purwareja Klampok, Kamis 1 Desember 2022.
Dikatakan, di Kabupaten Banjarnegara dari kurun waktu tahun 2019 sampai dengan 2021 dilaporkan ada 259 kasus penderita HIV/AIDS, 194 di antaranya atau hampir 75% positif AIDS.
Sementara, kematian akibat HIV/AIDS yang dilaporkan mencapai 28 jiwa.
“Kasus HIV/AIDS ini merupakan fenomena gunung es, artinya yang terlaporkan hanya sebagian kecil saja.
Boleh jadi masih banyak kasus dan kematian akibat HIV/AIDS di luar sana yang belum dilaporkan,” jelasnya.
Tursiman menyatakan, tantangan dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS antara lain belum optimalnya upaya pencegahan, edukasi dan skrining, rendahnya temuan kasus dan kurangnya kepatuhan pengobatan.
Selain itu, masih adanya stigma dan diskriminasi yang menyebabkan tidak optimalnya partisipasi masyarakat dan dukungan lintas sektoral.
Dokter RS Emanuel Purwareja Klampok, dr Tri Agus SpPD mengatakan, perilaku seks laki-laki dengan laki-laki (LSL) sangat berisiko menularkan HIV.
Perilaku tersebut bukan karena genetis melainkan karena faktor lingkungan. Hal ini bisa disebabkan trauma di masa lalu di masa pertumbuhan. Selain itu, juga karena penggunaan gawai tanpa kontrol orang tua.
“Anak-anak bisa mengakses semuanya, termasuk perilaku LSL, lalu membuat berimajinasi,” ujarnya.
Sub Koordinator Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Banjarnegara, Supriyatno mengatakan, Pemkab Banjarnegara telah menambah fasilitas layanan kesehatan yang dapat melakukan pemeriksaan dan dukungan pengobatan (PDP), yakni 4 rumah sakit dan 22 puskesmas. Diharapkan, fasilitas ini akan memudahkan dalam menjangkau pengidap HIV/AIDS untuk memberikan pengobatan dan konseling.
“Penting bagi para konselor, yakni untuk menjauhkan diri dari stigmatisasi serta memiliki keterampilan dalam melakukan pendekatan kepada penderita dan keluarganya,” tandasnya.
Artikel Terkait
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Siap Beri Subsidi Harga Mocaf
Joko Kendil Tertangkap Kamera Naik Bus di Banjarnegara
PRM Petambakan Gelar Salat Gerhana Bulan
30 Ibu-ibu Full Senyum, usai Dilatih Ecoprint Terima Bantuan Alat Produksi
Pecinta Alam Banjarnegara Bersihkan 6 Monumen di Hari Pahlawan
PHRI Banjarnegara Optimistis Pariwisata Terus Tumbuh
Tekan Risiko Bencana, Pj Bupati Banjarnegara Kukuhkan FPRB
3 Ormas Islam Terima Hibah dari Pemkab Banjarnegara, Segini Totalnya
Sukses Jalankan Program, PMI Banjarnegara Dikunjungi Palang Merah Internasional
Job Fair Banjarnegara dengan 5.135 Lowongan Diserbu Pencari Kerja